KABARPAPUA.CO, Serui – Akibat cuaca ekstream dan adanya peningkatan curah juan serta angin kencang, sejumlah wilayah di Kabupaten Kepulauan Yapen terancam mengalami banjir dan longsor, Kamis, 5 Juni 2025.
Akibat ancaman banjir dan longsor ini, menimbulkan berbagai kekuatiran bagi masyarakat. Misalnya, di Kampung Mantembu terlihat mulai terjadi pengikisan tanah di bantara Sungai Manainumi.
Menyikapi kejadian itu, Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Yapen Roi Palunga di damping Plt Kepala BPBD Kepulauan Yapen Jhon Moai dan Plt Kepala Dinas PUPR Kepulauan Yapen menemui warga yang tinggal di lokasi bencana di Kampung Mantembu.
Dalam kunjunganya, Wabup Kepulauan Yapen Roi Palunga menyebut, kerusakan ini juga diduga kuat akibat aktivitas penambangan material galian C yang telah berlangsung bertahun-tahun. “Ini akan berdampak besar bagi masyarakat,” katanya.
Untuk itu, kata Roi, pihaknya berharap para kontraktor dan pengusaha utama, agar menghentikan aktivitas pengambilan material pasir menggunakan alat berat di Sungai Manainumi. “Ini agar tidak rerjadi pengikisan dan masyarakat tidak jadi korban,” katanya.

Beberapa makam di Kampung Mantembu hancur akibat longsor. (KabarPapua.co/Ainun Faathirjal)
Roi menekankan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Yapen akan mengambil langkah tegas dengan mengelurkan surat penghentian aktivitas di Sungai Manainumi.
“Termasuk pelarangan penggunaan alat berat untuk penambangan di sepanjang aliran Sungai Manainumi. Jika mau mengambil material, silakan ambil yang di luar kota, yang jauh dari daerah pemukiman warga,” katanya.
Saat ini, kata Roi, Pemkab Kepulauan Yapen dan dinas terkait akan melakukam upaya cepat seperti melakukan normalisasi sungai, agar masyarakat dapat sedikit terbantu.
Salah satu warga Kampung Mantembu, Yesaya Warkawani berharap agar perhatian dan tindakan dari pemerintah dapat segera dilakukan secara nyata di lapangan.
“Saya mewakili masyarakat Kampung Mantembu, mendukung penuh apa yang akan dilakukan pemerintah. Kalau hal itu baik, silakan dikerjakan demi keamanan masyarakat di Kampung Matembu,” katanya. ***(Ainun Faathirjal)