KABARPAPUA.CO, Serui -Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kepulauan Yapen menggelar Diseminasi Audit Kasus Stunting Siklus I Tahun 2024, Kamis 19 September 2024.
Desiminasi stunting berlangsung di Gedung Silas Papare Serui dengan memuat 4 indikator. Selain pembentukan Tim Audit Kasus Stunting, pelaksanaan Audit, diseminasi audit, serta tindak lanjut audit dan manajemen pendampingan keluarga.
Kegiatan ini berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Dimana audit kasus stunting merupakan salah satu kegiatan prioritas nasional yang menyasar pada calon pengantin (catin) atau PUS, ibu hamil, ibu nifas, dan balita.
Pada Laporan Ketua Tim Audit Stunting oleh Rosita Mambay, mencatat jumlah dan persebaran audit kasus stunting berdasarkan data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGM).
Dari data Dinas Kesehatan pada Agustus 2024 angka prevalensi Stunting di Kabupaten Kepulauan Yapen adalah sebesar 9,1 persen. Sementara jumlah balita stunting sebesar 566 dari 6.224 Balita yang mendapatkan telah pengukuran.
“Lokus audit stunting pertama ini menyasar di Distrik Anotaurei, Kampung Yapan sebesar 8,1 persen. Imanadoa 7,6 persen dan Warari 1,9 persen. Audit ini bukan Audit Akuntabilitas, namun untuk mencegah kasus kematian ibu dan bayi yang dapat ditelusuri lewat rantai penyebabnya, “ jelasnya.
Rosita berharap seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik melalui analisis intervensi spesifik dan sensitif agar kasus stunting di Kepulauan Yapen dapat mendapatkan solusinya.
Sementara itu, Pj Bupati Suzana Wanggai dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Setda Oktavianus Ayorbaba turut menyambut baik diseminasi pertama kasus stunting. Ia mengapresiasi keterlibatan pihak-pihak berkompeten dalam upaya penurunan stunting di Yapen.
“Peran aparat Kampung sangat diperlukan untuk membantu memberikan data yang akurat. Kemudian juga memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mengetahui pentingnya hidup pola hidup bersih dan sehat,” ucapnya.
Ia berpesan para peserta dapat menyimak dan memahami penjelasan mengenai penanganan stunting dengan baik. Hal ini agar dapat berjalan dengan maksimal serta dapat menurunkan angka stunting di Kepulauan Yapen. *** (Ainun Faathirjal)