KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Belasan warga asing dari Papua Nugini (PNG) kedapatan tidak memiliki dokumen resmi bermukim di Skouw Sae, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua. Hal ini ditemukan Wali Kota Jayapura Abisai Rollo saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pemukiman Kampung Transad, di hari pertamanya turun kampung, Senin malam, 19 Mei 2025.
“Saat bertemu warga Skouw Sae, saya dapat informasi ada beberapa rumah dihuni warga asing PNG tanpa memiliki dokumen resmi (ilegal). Jadi malam ini saya sidak di Kampung Transad dan temukan beberapa keluarga ini. Saya pastikan besok (Selasa, 20 Mei 2025) mereka harus pulang ke negara asal PNG,” jelas Abisai.
Abisai menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura akan memfasilitasi para warga asing PNG ini untuk kembali ke nagaranya dengan menyiapkan transportasi (truck) hingga ke perbatasan RI-PNG.“Rumah-rumah yang mereka tempati ini akan kami bongkar,” katanya.
Abisai berharap agar daerah perbatasann RI-PNG di Skow Sae ini bisa lebih aman dari perbuatan kriminal yang kerap dilakukan para warga asing PNG. “Jangan lagi ada kejahatan di Skouw Sae. Mereka juga sering kedapatan menyimpan barang-barang curian seperti motor, laptop dan lainnya. Malam ini saya menemukan sebuah motor dan senapan tabung. Bahkan ganja juga sering disimpan di sini untuk diedarkan di Kota Jayapura,” terangnya.

Wali Kota Jayapura Abisai Rollo sedang melihat senjata tabung yang ditemukan saat sidak. (KabarPapua.co/Natalya Yoku)
Menurut Abisai, pihaknya juga mendapat informasi dari aparat kampung, bahwa apa yang dilakukan warga asing PNG sudah tidak bisa ditangani. “Mereka datang, tinggal disini dan edarkan ganja, juga curi barang-barang ditampung disini untuk di bawa ke sebelah (PNG),” katanya.
Dalam kegiatan sidak yang dilakukan Wali Kota Jayapura Abisai Rollo bersama rombongan, ditemukan satu unit motor dan senjata tabung laras panjang. Bahkan kata Abisai, akibat kerap melakukan kegiatan kriminal, beberapakali sudah dilakukan sidak oleh aparat keamanan dari Polsek Muara Tami, tapi masih saja mereka melakukan hal yang sama.
“Jadi malam ini mulai dari orang tua sampai anak-anak harus pulang. Meskipun ada juga yang sudah kawin dengan warga lokal (Indonesia), kalau mau ikut pulang silakan pulang atau kalau mau tinggal silakan tinggal. Jangan ada lagi yang tinggal disini. Sebab enak sekali tinggal disini tanpa surat-surat dan dokumen resmi. Kita orang Indonesia tak pernah tinggal seenaknya di PNG,” terangkanya.

Saat Wali Kota Jayapura Abisai Rollo dan Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru dalam program Turun Kampung. (KabarPapua.co/Natalya Yoku)
Wali Kota Jayapura: Bisa Dibilang Ondo Rollo Turun Kampung
Dalam program Kegiatan Turun Kampung Wali Kota Jayapura Tahun 2025 yang dimulai pada Senin, 19 Mei 2025 hingga 4 Juli 2025, Wali Kota Jayapura Abisai Rollo berencana akan mendatangi 10 kampung adat yang ada di wilayah pemerintahan Kota Jayapura. Bahkan dalam kegiatan ini, pihaknya akan menginap di kampung.
Kegiatan turun kampung akan diisi dengan berbagai pelayanan, mulai dari pelayanan administrasi kependudukan (adminduk), pelayanan kesehatan umum, pembagian makanan tambahan (PMT) dan bahan kontak PHBS. Juga akan ada pelayanan BPJS ketenagakerjaan dan BPJS kesehatan, pelayanan pasarmurah. Terus pelayanan vooging (pengasapan) telah dilakukan H-2 sebelum kegiatan turun kampung.
Selain itu, juga ada pemberian bantuan hibah barang yang diserahkan kepada masyarakat di 10 kampung adat, berupa bibit ikan 15.220 ekor dan pemberian pakan ikan sebanyak, 2,6 ton atau sebanyak 132 karung. Serta pemberian jaring ikan untuk para nelayan Kampung Skouw Sae sebanyak 20 buah.
Juga ada bantuan sarana pendidikan bagi anak-anak sekolah dan melakukan peresmian sejumlah bangunan fisik pada 14 kampung. Selain itu, juga akan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah layak huni di setiap kampung sebanyak 2 unit. Sehingga tolal 28 unit untuk 14 kampung bagi masyarakat kampung yang kurang mampu.
Ada juga pemberian paket bantuan pangan kepada 100 kepala keluarga penerima untuk keluarga rawan pangan sesuai data BNBA PKE (Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim) untuk 10 kampung adat dengan komponen paket bantuan pangan berupa beras premium, garam beryodium, telur ayam, gula pasir,kornet dan ikan sarden.
“Kunjungan ke setiap kampung akan dilaksanakaan selama tiga hari, dimulai dari Skouw Sae, Skouw Yambe, Skouw Mabo, Nafri, Tobati, Enggros, Kayu Pulo, Kayu Batu, Yoka dan Waena. Sementara empat kampung lainnya, yakni Koya Koso, Koya Tengah, Kampung Moso dan Holtekamp akan dilaksanakan selama satu hari penuh,” jelas Abisai.

Wali Kota Jayapura Abisai Rollo dan Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru saat gunting pita. (KabarPapua.co/Natalya Yoku)
Abisai mengatakan safari turun kampung yang dilakukannya, di mulai dari kampung negeri matahari terbit. “Dari kampung ini, kami akan mulai dari sini dan akan menuju ke kampung lainnya. Kami akan melihat langsung masyarakat di setiap kampung, jangan latihan lain main lain. Ini sekaligus juga bisa dibilang Ondo Rollo turun kampung,” katanya.
Ketua Tim Turun Kampung, Everth Meraudje menjelaskan, kegiatan Wali Kota Jayapura Turun Kampung Tahun 2025 mengusung tema: “Membangun Kota Jayapura Mulai dari Gerbang Kampung (Gerakan Membangun Kampung)”.
“Dengan slogan ‘Bangun Kampung Bangun Kota Jayapura’ dan ini didasari pada kebijakan dan arahan WaliKota Jayapura dalam menginplementasikan program atau kegiatan 100 hari kerja Wali Kota Jayapura dan Wakil Wali Kota Jayapura, guna wujudkan visi misinya,” katanya.
Menurut Everth, saat turun kampung ini nantinya, Wali Kota Jayapura akan menerima dan mendengar masukan dari Ondoafi, kepala suku, aparatur kampung, bamuskam, kelembagaan masyarakat kampung dan warga kampung.
“Ini nantinya berguna dalam penyusunan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan mewujudkan visi Kota Jayapura, yakni terwujudnya Kota Jayapura aebagai kota jasa yang berbudaya, religius, maju, mandiri dan sejahtera menuju Jayapura emas,” terang Everth. ***(Natalya Yoku)