Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR FREEPORT · 6 Dec 2023 15:32 WIT

Inilah Kuala Kencana, Kota Modern Pertama di Tengah Hutan Tropis Papua


					Perumahan di kota Kuala Kencana berdampingan dengan alam. (Dok Freeport Indonesia) Perbesar

Perumahan di kota Kuala Kencana berdampingan dengan alam. (Dok Freeport Indonesia)

KABARPAPUA.CO, Timika – Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Bahkan menurut laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, KKP, jumlah pulau di Indonesia mencapai 17.499 pulau.

Namu tahukah Anda, Indonesia memiliki kota modern pertama yang terletak di tengah hutan tropis. Kota itu adalah Kuala Kencana yang didirikan PT Freeport Indonesia (PTFI) pada 5 Desember 1995.

Kota ini berdiri pada area seluas 17.078 hektare di area Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Kuala Kencana berdiri untuk mendukung operasional perusahaan serta mendukung perkembangan kota Timika ini, dibangun dengan konsep “kota berwawasan lingkungan”.

Kota Tertata Rapi Tanpa Kabel dan Tiang Melintang

Monumen di tengah alun-alun Kuala Kencana karya Seniman Nasional Nyoman Nuarta yang menempatkan simbol budaya dan keragaman Papua. (Dok Freeport Indonesia)

Memasuki kawasan Kuala Kencana, Anda akan disambut suasana alam yang terjaga rapi. Tidak ada kabel-kabel dan tiang listrik yang malang melintang, semua tertanam dengan rapi di bawah tanah.

Pada kiri-kanan jalan nampak pepohonan yang menjadi bagian asli dari hutan tropis. Flora dan fauna diperlakukan sebagai aset kota yang sangat berharga. Keragaman hayati ini dijaga oleh warga sekitar dan diawasi dengan ketat oleh petugas khusus.

Pusat kota sendiri terdapat gedung perkantoran, fasilitas umum dan sosial, serta tempat ibadah. Sebuah patung rancangan Nyoman Nuarta yang menjadi icon kota Kuala Kencana berdiri gagah di tengah alun-alun.

Tidak hanya warga yang bermukim di Kuala Kencana, namun warga Timika pun dapat ikut menikmati dan merasakan manfaat dari kehadiran kota ini.

Kontribusi Positif bagi Perkembangan Timika

Suasana adem Alun-alun Kota Kuala Kencana. (Dok Freeport Indonesia)

General Superintendent Facilities Management PTFI Samsul Arifin menjelaskan, kota Kuala Kencana senantiasa memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan Timika sejak didirikan hingga memasuki usia 28 tahun.

Salah satu kontribusi nyata kota Kuala Kencana bagi masyarakat Kabupaten Mimika adalah kehadiran Instalasi Pengolahan Air atau Water Treatment Plant (WTP). WTP sebagai upaya menyediakan sarana air bersih untuk masyarakat di kota Timika.

WTP senditi diresmikan oleh Bupati Mimika Dr. Eltinus Omaleng, S.E., M.H pada Oktober 2023. Dukungan ini merupakan kerja sama PTFI dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mimika senilai USD 10 juta dolar AS atau IDR 150 miliar rupiah.

“Saat ini, fasilitas ini sedang dalam tahap uji coba dan akan memberikan fasilitas air bersih untuk mendukung peningkatan kualitas hidup warga Kota Timika,” terang Samsul.

Kota Kuala Kencana sukses memadukan unsur keberlangsungan lingkungan (sustainability) serta kebutuhan kehidupan masa kini. Selain itu, Kuala Kencana juga dijadikan sebagai benchmark pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Bangganya lagi sempat menjadi lokasi lomba lari maraton, serta jalan cepat saat perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. “Sampai saat ini, kami terus mengelola Kuala Kencana secara baik sebagai kota tambang modern di Indonesia Timur,” kata Samsul.

Konsep Modern dan Alam

Perumahan di kota Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, dengan perencanaan tata kota yang rapi. (Dok Freeport Indonesia)

Fakta penting lainnya, Kuala Kencana memiliki sistem pengendalian limbah dan pengelolaan sampah yang dimonitor secara berkala. Melalui sistem ini, Kuala Kencana berhasil meminimalisir angka kasus malaria karena suasana kota yang bersih.

“Kami bekerja sama dengan Public Health & Malaria Control (PHMC) untuk mencegah perkembangan nyamuk malaria di area kami,” jelas Samsul.

Samsul Arifin juga mengatakan konsep hunian di Kuala Kencana memadukan antara unsur modern dan alam. Kota ini dibangun menyatu dengan alam dengan tetap menjaga banyak ruang terbuka hijau.

Salah satu hal yang menarik saat berkeliling di kota ini adalah masih banyak ditemukan aneka fauna asli Papua yang hidup liar di kota ini seperti Burung Cenderawasih, Kakatua Raja, Rangkong, Nuri Kepala Hitam, Kuskus, hingga Kasuari.

Keberadaan kota modern Kuala Kencana menjdi bukti komitmen PTFI dalam menjaga kelestarian alam.  “Kami berharap kehadiran Kuala Kencana dapat selalu berkontribusi secara positif, bahkan bisa memberikan dampak yang lebih besar lagi ke depannya,” kata Samsul. *** (Sumber: Freeport)

Artikel ini telah dibaca 123 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Dukung Puncak HAN 2024, Freeport Komitmen Majukan Karakter Anak Bangsa

24 July 2024 - 19:43 WIT

Jaga Hutan Penyangga Kehidupan, Freeport dan Pemerintah Ajak Masyarakat Rehabilitasi DAS

20 July 2024 - 21:51 WIT

Komisi VII DPR RI Sebut Smelter Freeport Penting Dukung Hilirisasi Mineral di Indonesia

19 July 2024 - 20:32 WIT

Lewat Program Ini, Freeport dan Pemkab Mimika Cetak Pendidik Profesional Bersertifikasi

12 July 2024 - 22:49 WIT

Freeport Dukung Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024

11 July 2024 - 15:32 WIT

Pemkab Mimika Gandeng Freeport Tinjau Longsor di Kampung Banti

7 July 2024 - 14:31 WIT

Trending di KABAR FREEPORT