KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura-Total kasus HIV dan AIDS sejak kasus pertama ditemukan di Kota Jayapura hingga tahun 2025, berjumlah 8.864 kasus. Hal itu dikatakan Ketua Panitia Pembinaan dan Penguatan Kapasitas Bagi Perempuan Asli Papua dalam Pencegahan dan Pengendalian HIV dan AIDS, Yusnita Pabeno.
“Sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jayapura melaporkan dari Januari hingga Desember 2024, terdapat 1.278 kasus baru HIV di Kota Jayapura,” kata Yusnita dalam laporannya pada kegiatan yang digelar di Kota Jayapura, Papua, Sabtu, 5 juli 2025.
Yusnita juga mengatakan, kasus HIV-AIDS berdasarkan data Dinkes Provinsi Papua tahun 2025, jumlah totalnya pada triwulan 1 atau hingga Maret 2025 berjumlah 22.267 kasus, dengan kasus HIV ada 10.177 kasus dan kasus AIDS ada 12.060 kasus. “Laki laki yang terinfeksi 9.789 orang dan perempuan 12.456 orang,” katanya.
Ketua TP-PKK Kota Jayapura dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Jayapura, drg. Juliana Napitupulu menyampaikan, sesuai data yang ada, hingga triwulan 1 tahun 2025, Kota Jayapura menjadi penyumbang terbesar pertama dari kasus HIV AIDS di Provinsi Papua dan menjadi penyumbang terbesar kedua di tanah Papua.
“Dari data yang telah dipublis, baik oleh Dinkes Provinsi Papua maupun Dinkes Kota Jayapura menyebutkan, bahwa perempuan menyumbang setidaknya 55,98 persen dari total kasus di tahun 2025. Penularan melalui hubungan seksual beresiko menjadi faktor penyebab tertinggi kasus HIV di Kota Jayapura,” katanya.
Juliana juga menyebutkan, virus HIV bukan hanya menjadi ancaman bagi pribadi seorang perempuan, tetapi juga menjadi ancaman bagi anak dan keluarga. “Penanggulangan HIV AIDS tak boleh menempatkan perempuan hanya sebagai korban atau pelaku tingginya kasus penularan, tetapi tempatkan sebagai bagian dari solusi pencegahan dan pengendalian laju penularan virus ini,” ujarnya.
Untuk itu, Juliana berharap seluruh peserta yang hadir dapat menyampaikan kepada masyarakat terkait seperti apa tanda-tanda HIV, apa penyebabnya, dan dapat mengkampanyekan pemeriksaan dini HIV.
“Kami berharap seluruh peserta yang terdiri dari ibu-ibu dapat menggerakkan masyarakat yang ada di wilayah Kota Jayapura, secara khusus dalam keluarga, lingkungan, bahkan masyarakat yang ada disekitarnya, guna mau lebih dini memeriksakan diri tanpa rasa malu dengan stigma buruk,” terangnya. ***(Natalya Yoku)