Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR FREEPORT · 13 Sep 2024 22:26 WIT

Freeport-YBLL Kolaborasi Pengembangan Ekonomi Berbasis Bambu di Pesisir Timika


					PT Freeport Indonesia membangun Estuary Structure di muara Sungai Ajkwa, Kabupaten Mimika dengan struktur bambu. (Freeport) Perbesar

PT Freeport Indonesia membangun Estuary Structure di muara Sungai Ajkwa, Kabupaten Mimika dengan struktur bambu. (Freeport)

KABARPAPUA.CO, Labuan Bajo – PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL) menandatangani kerja sama pengembangan ekonomi masyarakat berbasis bambu yang inovatif dan berkelanjutan untuk masyarakat di Pesisir Timika, Papua Tengah.

Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Wakil Presiden Direktur PTFI Jenpino Ngabdi dan Ketua YBLL Monica Tanuhandaru, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu 8 September 2024.

Jenpino Ngabdi mengatakan kerjasama ini merupakan bentuk dukungan PTFI untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan pembangunan berkelanjutan. “Kerja sama ini menegaskan komitmen PTFI untuk melaksanakan kegiatan operasi pertambangan secara bertanggung jawab. Selain itu untuk terus memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat,” katanya.

Dalam implementasinya, Koperasi Maria Bintang Laut (KMBL) dari Keuskupan Timika sebagai mitra PTFI akan bekerja sama dengan YBLL. Kerja sama ini dalam memberikan pelatihan intensif bagi masyarakat untuk pembibitan, penanaman dan pemanenan bambu.

Setelahnya akan dilakukan penanaman demo plot di Timika, hingga pendampingan dan monitoring di 3 rencana lokasi. Ketiga lokasi itu yaitu Kampung Nayaro, Tipuka, dan Ayuka, Mimika, Papua Tengah serta beberapa wilayah di Indonesia.

Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Jenpino Ngabdi menyiram bibit bambu di Kampus Bambu Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. (Freeport

Sejak 2006 KMBL telah menjadi mitra PTFI dalam pemberdayaan masyarakat di dataran rendah dan pesisir Kabupaten Mimika. Kolaborasi ini bertujuan menciptakan model pengembangan ekonomi berbasis bambu yang inovatif dan berkelanjutan. Hal ini untuk mendukung pencapaian SDGs lokal, dan menjadi contoh keselarasan antara industri dan konservasi lingkungan.

Bambu memiliki karakteristik unik, diantaranya satu rumpun sehat dapat menyimpan 3.600 liter air dan menyerap 3,33 ton CO2 eq. Dengan sekitar 1.500 jenis penggunaan, bambu menawarkan potensi ekonomi yang besar.

Monica Tanuhandaru menjelaskan bahwa program dirancang untuk memberikan keterampilan praktis kepada masyarakat.  Program dijalankan melalui pengembangan model percontohan budidaya bambu dengan metode Hutan Bambu Lestari yang dikembangkan oleh YBLL di Timika.

“Untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang melalui pelatihan lanjutan untuk pemanfaatan bambu, perawatan dan pendampingan berkelanjutan,” kata Monica.

Selain mencakup pelatihan intensif dan penanaman bambu, kerja sama ini juga meliputi program pemberdayaan dan kesetaraan gender dengan fokus pada peserta perempuan dalam program pelatihan dan implementasi.

Pencanangan projek Struktur Bambu oleh PT Freeport Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Mimika dan masyarakat di Muara Ajkwa, Kabupaten Mimika, pada 22 November 2023. (Freeport)

PTFI bersama Pemerintah Kabupaten Mimika dan masyarakat berupaya mempercepat restorasi ekosistem mangrove di muara Sungai Ajkwa, Mimika melalui program Estuary Structure.

Salah satunya dengan metode Struktur Bambu untuk menangkap sedimentasi dari tailing atau pasir sisa tambang. tailing ini dibentuk menjadi daratan baru yang ditanami dengan mangrove.

Struktur Bambu adalah metode menangkap dan menahan sedimen yang dibuat dengan menggunakan bambu yang disusun membentuk huruf “E” atau “T” sehingga sering disebut dengan E-Groin atau T-Groin.

Estuary Structure melibatkan 18 kelompok masyarakat dari Suku Kamoro yang mendiami area dataran rendah Kabupaten Mimika. Pada akhir tahun 2022 hingga 2024 PTFI mempekerjakan 200 karyawan asli Suku Kamoro.

Program ini diharapkan akan berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal, konservasi lingkungan. Kemudian, penyerapan karbon dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. *** (Rilis)

Artikel ini telah dibaca 55 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Inilah Sephia, Penerima Beasiswa Freeport yang Jadi Dokter Perempuan Pertama Suku Amungme

15 January 2025 - 22:39 WIT

Freeport Indonesia Berbagi Kasih Natal Bersama Anak-anak Panti Asuhan di Jayapura

10 January 2025 - 21:37 WIT

Freeport Hadirkan Seniman Kamoro Meriahkan Festival Noken Tanah Papua di Jakarta

27 December 2024 - 22:01 WIT

Resmi Dilantik, Pengurus YPMAK Komit Kelola Dana Kemitraan Freeport Indonesia

20 December 2024 - 21:50 WIT

Freeport Indonesia Futsal Series 2024 Sukses Digelar di Mimika Sport Complex

9 December 2024 - 21:16 WIT

Freeport Raih Tamasya Award 2024, Bukti Komitmen Bangun Pendidikan di Papua

30 November 2024 - 21:40 WIT

Trending di KABAR FREEPORT