Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR PAPUA TENGAH · 19 Sep 2025 16:16 WIT

Gubernur Papua Tengah Lepas 120 OAP Peserta Pelatihan Tenaga Kerja


					Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa melepas 120 OAP peserta pelatihan tenaga kerja ke luar Papua Tengah. (Foto dok: Humas Pemprov Papua Tengah) Perbesar

Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa melepas 120 OAP peserta pelatihan tenaga kerja ke luar Papua Tengah. (Foto dok: Humas Pemprov Papua Tengah)

KABARPAPUA.CO, Nabire – Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa melepas 120 orang asli Papua (OAP) sebagai peserta pelatihan tenaga kerja ke lima tempat, diantaranya Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar, BLK Sorong, Pandawa Farm dan BLKK Pesat Nabire. 

Pelepasan peserta dilakukan di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua Tengah, Nabire, Jumat, 19 September 2025, didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Energi dan Sumber Daya MineralPapua Tengah, Frets James Boray. 

Meki mengatakan, untuk mengatasi permasalahan pengangguran di Papua Tengah, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan kerja sama dengan sejumlah BLK untuk melaksanakan kegiatan pelatihan tenaga kerja OAP Provinsi Papua Tengah.

“Pelatihan ini untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian para peserta pelatihan. Sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan membuka lapangan kerja melalui kewirausahaan,” kata Meki usai melepas peserta. 

Menurut Meki, pembangunan daerah otonomi yang baru dapat terlaksana dengan baik apabila didukung sumberdaya manusia yang berkualitas. Faktor ketenagakerjaan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku pembangunan. 

“Tujuan pembangunan bidang tenaga kerja di wilayah Provinsi Papua Tengah adalah membentuk iklim sosial, ekonomi dan budaya yang mendukung produktivitas tenaga kerja sehingga dapat hidup layak, berkualitas dan sejahtera,” katanya. 

Permasalahan ketenagakerjaan semakin berkembang seiring dengan munculnya berbagai perubahan peraturan perundang-undangan tentang ketenagakerjaan yang selalu mendapat perhatian serius oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun asosiasi tenaga kerja. 

Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa melepas 120 OAP peserta pelatihan tenaga kerja ke luar Papua Tengah. (Foto dok: Humas Pemprov Papua Tengah)

Tingkat pengangguran di Provinsi Papua Tengah berjumlah 12.640 jiwa pada tahun 2023, dan pada saat ini diperkirakan sudah mencapai 14.000 jiwa. 

Masalah pengangguran yang saat ini terjadi di Provinsi Papua Tengah disebabkan dua hal, yang pertama adanya ketidakseimbangan antara persediaan dan kebutuhan tenaga kerja, baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang dibutuhkan pasar kerja, di mana jumlah pencari kerja setiap tahun semakin meningkat, sedangkan jumlah lowongan kerja yang tersedia sangat sedikit. 

“Dan kedua kurangnya informasi antara perusahaan pengguna dan pencari kerja. Seringkali perusahaan pengguna tenaga kerja sulit mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi dan keahlian yang dibutuhkan,” ujarnya. 

Hal ini sejalan dengan misi utama Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, yaitu mengembangkan potensi individu dan komunitas melalui pendidikan, pelatihan serta inisiatif kesehatan yang inovatif. 

“Dengan memberikan akses pelatihan keterampilan yang relevan, pemerintah berupaya membangun sumberdaya manusia yang tangguh dan siap menghadapi tantangan dunia kerja,” kata mantan Bupati Paniai ini. 

Setelah mengikuti pelatihan ini, lanjut Meki, semua peserta akan diberikan peralatan dan perlengkapan sesuai dengan keahlian masing-masing untuk digunakan berwirausaha. 

Pemerintah juga tengah menyiapkan pembangunan BLK Papua Tengah di Kaladiri Nabire. Pada tahun anggaran 2025 ini dimulai dengan perencanaan pembangunan BLK, sehingga pada awal 2026 pekerjaan fisik sudah bisa berjalan, dan diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2026. 

“Dengan demikian, pada tahun 2027 kita tidak akan mengirim peserta pelatihan ke luar Papua Tengah, tetapi bisa dilatih di BLK kita sendiri,” katanya. ***(Humas Pemprov Papua Tengah)

Artikel ini telah dibaca 58 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Papua Tengah Gelar Festival Rayakan Hari Noken Sedunia

5 December 2025 - 00:22 WIT

Provinsi Papua Tengah Raih Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah 2025

2 December 2025 - 22:08 WIT

KKR Bersama di Nabire, Bukti Toleransi Lintas Agama Terjaga

30 November 2025 - 22:23 WIT

Wagub Papua Tengah Hadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia

29 November 2025 - 17:50 WIT

Pemprov Papua Tengah Bentuk Tim Khusus Tangani Konflik Tapal Batas Kapiraya

28 November 2025 - 18:02 WIT

Wagub Deinas Kantongi Tips UMKM Papua Tengah Naik Kelas

26 November 2025 - 23:50 WIT

Trending di KABAR PAPUA TENGAH