KABARPAPUA.CO,Timika – Polres Mimika berhasil membongkar jaringan peredaran narkoba yang dikendalikan dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Timika. Empat orang ditangkap.
Kapolres Mimika, AKBP I Komang Budiartha, menjelaskan pengungkapan jaringan ini bermula dari penangkapan pria berinisial AR, yang berperan sebagai kurir.
“Tersangka kami tangkap pada tanggal 5 Desember 2024 di seputaran SP 4, jalur 4, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Kami amankan barang bukti sabu seberat 25,04 gram,” kata Komang.
Dalam keterangannya, AR mengaku dihubungi dan ditawari oleh anak tirinya berinisial TI yang merupakan warga binaan Lapas Kelas IIB Timika. Saat itu, AR ditawari untuk menjadi kurir dalam jual beli paket sabu.
“Ditawari untuk bekerja sebagai kurir atau perantara dalam jual beli paketan narkotika jenis sabu kepada tersangka F yang juga merupakan warga binaan Lapas kelas II B Timika,” terangnya.
Tersangka AR kemudian dihubungi oleh istrinya berinisial I yang juga merupakan warga binaan Lapas Kelas IIB Timika. AR diminta untuk mengambil paketan barang yang berisikan narkotika jenis sabu-sabu milik F di jasa pengiriman barang.
“Upah atau gaji yang didapat oleh tersangka dalam sekali mengedarkan atau menempel paketan narkotika jenis sabu kepada konsumen sebesar Rp 150.000 per paket,” kata Komang.
Polisi telah memusnahkan 23,04 gram barang bukti sabu senilai sekitar Rp 47,5 juta. Pemusnahan berlangsung di halaman Kantor Sentra Pelayanan Polres Mimika, Selasa 7 Januari 2025.
Akibat perbuatannya tersangka dikenakan pasal 114 ayat (2), pasal 112 ayat (2) UI RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Dimana dalam kasus ini tersangka terancam hukum pidana penjara paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun penjara.
Sementara itu terkait dengan proses ketiga warga binaan Lapas Timika, Kasat Narkoba Polres Mimika, AKP Andi Basuki Rahmat, menambahkan bahwa ketiganya sudah diamankan dan dilakukan penangkapan.
“Terhadap ketiganya proses sementara berjalan namun tidak dilakukan penahanan di rutan Polres Mimika karena statusnya masih warga binaan. Tetapi jika ketiganya sudah selesai menjalani hukumannya di Lapas untuk kasus yang pertama, maka dilanjutkan dengan perkara yang baru ini,” pungkasnya. *** (Achmad Syaiful)