KABARPAPUA.CO, Paniai – Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos, MM mengadopsi seorang anak perempuan di tempat penampungan pengungsi dari Distrik Bibida, Kabupaten Paniai.
Anak perempuan yang diadopsi Ribka Haluk berusia 6 bulan. Niat Ribka Haluk untuk mengadopsi anak mendapat restu dari orang tua bayi dengan menambah nama sang bayi menjadi Nina Ribka Songgonau.
“Nama bayi ini sebelumnya Nina Songgonau dan kini berubah menjadi Nina Ribka Songgonau. Kini Nina Ribka Songgonau diangkat menjadi putri saya,” ungkap Ribka Haluk dengan raut wajah bahagia.
Ribka Haluk juga telah memerintahkan stafnya untuk berkoordinasi dengan orang tua bayi. Ia berencana kedepan akan menemui kedua orang tuanya untuk bersilaturahmi.
“Saya sangat bahagia bisa menjadikan salah satu putri dari Distrik Bibida, menjadi putri saya. Mohon doanya agar Nina Ribka Songgonau kelak menjadi seorang gadis yang membanggakan orang tuanya,” ucapnya.
Orang Tua Bayi Berharap Anak Ikuti Jejak Ribka Haluk
Lince Kobogau ibu dari Nina Ribka Songgonau merasa senang dan bangga, putrinya diangkat menjadi anak Pj Gubernur Ribka Haluk. Ia berharap agar Nina Ribka Songgonau bisa mengikuti jejak Pj Gubernur.
“Pastinya saya senang dan bahagia. Mohon doanya, agar Nina sehat-sehat dan bertumbuh menjadi anak yang membanggakan orang tuanya,” lugasnya.
Saat ini tercatat kurang lebih 1.883 orang masyarakat di Distrik Bibida Kabupaten Paniai mengungsi ke Gereja Paroki Salib Suci, Kampung Madi, Distrik Paniai Timur. Mereka mengungsi akibat gangguan keamanan di daerah.
Ribka Haluk bersama seluruh Forkopimda Provinsi Papua Tengah telah mengecek langsung kondisi para pengungsi di Paniai. Ia berharap agar Distrik Bibida bisa segera aman dan kondusif, sehingga masyarakat bisa kembali ke kampung halamannya.
“Tidak boleh lama-lama masyarakat meninggalkan kampung halamannya. Apalagi disini hanya tidur beralaskan tikar, berbahaya untuk kesehatan mereka. Bahkan disini banyak anak-anak, pendidikannya bisa terganggu,” ucap Ribka Haluk. *** (Siaran Pers)