KABARPAPUA.CO, Serui – Kabupaten Kepulauan Yapen memiliki Kekayaan Alam yang Indah dan memiliki Potensi wisata yang mampu bersaing dengan wisata Dunia.
Kepulauan Yapen juga terkenal dengan wisata sejarah sebagai Kota Asal Pahlawan Nasional Silas Papare dan lokasi pengasingan Dr. Samratulangi.
Melihat potensi tersebut, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen melalui Dinas Pariwisata terus berupaya mengembangkan potensi daerah wisata. Salah satunya dengan melatih pengelola wisata dalam menghadapi tantangan pemasaran digital.
Pelatihan berlangsung di Hotel Merpati Serui yang dibuka secara langsung Penjabat Bupati Suzana Wanggai. Turut hadir, Plh Sekda Oktavianus Ayorbaba, Kepala Dinas Pariwisata Nikolas Imbiri, dan Perwakilan dari Dinas DPMK.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Yapen, Nikolas Imbiri mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kepada pelaku usaha destinasi pariwisata di Kepulauan Yapen.
“Untuk pelatihan tata kelola bisnis, kami fokuskan ke pengelola destinasi pariwisata, pengelola kampung wisata dan pemilik destinasi wisata,” katanya, Senin 9 Desember 2024.
Pelatihan berlangsung selama 3 hari dengan peserta pelatihan yang berasal dari berbagai distrik. Distrik dimaksud yakni Distrik Anoutourei, Distrik kosiwo, Distrik Poom, Distrik Ampimoi.
Kemudian, Distrik Yapen Selatan, Distrik Kepulauan Ambai, Distrik Yapen Barat, dan Distrik Yapen Timur.
Pj Bupati Yapen, Suzana Wanggai, menyebut penggunaan digitalisasi sangat berpengaruh dalam membantu tahapan pemasaran destinasi pariwisata. Dimana media sosial memberikan kemudahan dan memperluas jangkauan promosi untuk mengenalkan kekayaan wisata di Kepulauan Yapen.
“Jadi kembali lagi promosi pariwisata perlu dikemas menarik. Tujuannya agar dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi destinasi di Kabupaten Kepulauan Yapen,” terangnya.
Ia berharap peserta dapat mengikuti pelatihan tata kelola bisnis dan pemasaran destinasi wisata ini dengan baik . Hal ini agar pariwisata lokal dapat menjadi sumber pendapatan daerah sekaligus dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan wisata.*** (Ainun Faathirjal)