KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Perempuan Kampung Kayu Batu, Kota Jayapura, Papua mampu memproduksi aneka gerabah keramik ciamik dari tanah liat.
Gerabah keramik buatan pengrajin Kampung Kayu Batu bakal mulai masuk pasar. Selain gelas, piring dan vas bunga, ada beragam souvenir yang akan dikirim ke Jakarta untuk promosi.
Kepala BBPPKS Jayapura, Jhon Mampioper, mengatakan gerabah keramik mama Kayu Batu akan mulai dikirim ke Jakarta pada pekan depan. Selain untuk ekspos, kerajinan keramik ini juga untuk memenuhi permintaan.
“Minggu depan akan dikirim ke Jakarta. Selain untuk ekspos, ada yang pesan sekitar 500 produk,” kata John Mampioper usai launching produk pengrajin keramik Kampung Kayu Batu, Jumat 14 Juni 2024.
Jhon menjelaskan, ekspos beragam kerajinan ini merupakan langkah awal mempromosikan produk hasil usaha keramik mama di Kampung Kayu Batu. Sebelumnya, para pengrajin mendapat pelatihan membuat souvenir selama 21 hari dengan panduan instruktur dari Bandung.
“Setelah pelatihan, kelompok pengrajin ini didorong untuk membentuk tim kerja. Terbukti selama 21 kerja, Puji Tuhan hasilnya sangat memuaskan,” ungkapnya.
Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham, Hendrik Pagiling menyatakan akan mendorong produk pengrajin Kayu Batu agar memiliki legalitas hukum yang jelas.
“Ini tujuannya agar brand dari Kelompok Kayo Batu bisa memiliki payung hukum dan dipasarkan secara bebas, baik tingkat lokal maupun nasional, bahkan mancanegara,” kata Hendrik.
Sementara itu, Koordinator Pengrajin Keramik Kampung Kayu Batu, Popy Pui, menjelaskan hasil produksi keramik dikerjakan 10 orang anggota. “Awalnya 23 orang tapi di tengah perjalan tersisa hanya 10 orang,” terangnya.
Setiap harinya, kata Popy, pihaknya mampu memproduksi 90 produk dengan mode keramik yang bervariasi. “Produksi keramik yang kami buat terbuat dari tanah liat yang dipadukan dengan pasir kali. Dengan menggunakan mesin, proses pembuatan keramik ini cukup cepat,” katanya.
Popy berharap produksi keramik ini akan semakin berkembang, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kayu Batu. “Kami harap pemerintah Kota Jayapura dapat mendorong produksi ini, sehingga bisa diterima dipasaran,” harapnya. *** (Natalya Yoku)