Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR FREEPORT · 12 Feb 2024 17:04 WIT

Merajut Masa Depan Masyarakat di Kawasan Tambang Freeport


					Tina Komangal, perempuan Suku Amungme, asal Kampung Waa Banti,
Distrik Tembagapura, Mimika, sejak 2012 bekerja sebagai kontraktor di PT Freeport Indonesia (PTFI). (Dok Freeport) Perbesar

Tina Komangal, perempuan Suku Amungme, asal Kampung Waa Banti, Distrik Tembagapura, Mimika, sejak 2012 bekerja sebagai kontraktor di PT Freeport Indonesia (PTFI). (Dok Freeport)

KABARPAPUA.CO, Timika – Kehadiran PT Freeport Indonesia (PTFI) berperan penting dalam memajukan Kabupaten Mimika. Masyarakat bahkan turut mendapat manfaat dengan kehadiran Freeport.

“Saya belajar banyak hal sejak menjadi mitra Freeport Indonesia dan bersyukur meski tidak sekolah, saya dibimbing hingga bisa punya usaha sendiri dan hasilnya bisa dinikmati bersama keluarga,” kata Tina Komangal (43) mengawali ceritanya.

Siang itu Tina mengenakan kemeja batik dan bawahan hitam, dibalut rompi dan helm sebagai Alat Pelindung Diri (APD). Perempuan asal Kampung Waa Banti, Distrik Tembagapura, Mimika, ini tengah memeriksa tanaman cabe yang terhampar di kawasan MP-21.

Wilayah tersebut yakni Pusat Reklamasi dan Keanekaragaman Hayati yang dikelola PT Freeport Indonesia. Di kawasan reklamasi tailing dan percontohan ini, sebagian lahan endapan tailing telah diubah menjadi lahan produktif.

Program ini mencakup pertanian tanaman semusim, hortikultur, tanaman perkebunan, peternakan sapi, kehutanan, dan budidaya perikanan air tawar. Tailing merupakan pasir sisa dari hasil proses pengolahan batuan bijih tambang di pabrik pengolahan PTFI.

Dari Penerjemah Bahasa hingga Kelola Pertanian dan Penghijauan

Tina mengelola pertanian dan penghijauan di area endapan tailing, Pusat Reklamasi
dan Keanekaragaman Hayati PT Freeport Indonesia. (Dok Freeport)

Tailing diendapkan dan dikelola pada suatu daerah yang ditetapkan di area dataran rendah. Tina merupakan warga Suku Amungme yang sejak 2012 bekerja sebagai kontraktor di PTFI.

Ia bersama delapan karyawannya mengelola pertanian dan penghijauan. Tugasnya menanam dan merawat tomat, cabe, kacang panjang, terong, pepaya, pisang dan buah-buahan lainnya. “Meski lahan bercocok tanam ini pasir tailing, tapi sayuran dan buah-buahan bisa tumbuh baik dan aman dikonsumsi,” katanya.

Sebelum bergabung bersama PTFI, Tina muda menjadi Penerjemah Bahasa Amungme di RS Banti. Kala itu, Tina membantu pasien menceritakan keluhan sakitanya kepada petugas kesehatan.

“Dulu saya membantu orang-orang dari gunung yang mau berobat ke rumah sakit. Mereka sulit berkomunikasi dengan petugas rumah sakit. Saya yang membantu mereka cerita keluhan sakitnya ke petugas kesehatan,” kata Tina.

Selama sembilan tahun, Tina menjadi juru bahasa, hingga kemudian PTFI membuka pelatihan untuk calon pengusaha dari tujuh suku di sekitar kawasan pertambangan.

“Di Freeport belajar mengelola keuangan, mendirikan usaha, mengatur karyawan. Orang-orang Freeport sudah seperti guru saya, mendampingi saya sampai bisa bekerja,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Kini 12 tahun berlalu sejak Tina bermitra dengan Freeport. Berkat keuletan dan kerja kerasnya, Tina berhasil menyekolahkan anak-anaknya hingga universitas, mampu menyediakan rumah sehat untuk keluarga, dan punya kendaraan sendiri.

“Itu yang saya pikir tadinya hanya bisa didapatkan orang yang sekolah tinggi (universitas). Tapi saya bisa buktikan, saya mampu,” katanya.

Buka Lapangan Kerja untuk 18 Putra Papua

Tina Komangal (kedua kanan) bersama Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA Bappenas, Vivi Yulaswati (kiri) di area endapan tailing Freeport, Sabtu 3 Februari 2024. (Dok Freeport)

Senada dengan Tina, kehidupan Frederikus Okoare (42) terus meningkat sejak bergabung sebagai mitra PTFI. “Dulu saat belum kerja, saya berpikir bagaimana bikin legalitas usaha. Lalu saya ikut pelatihan oleh PTFI,” kata pria Suku Kamoro ini.

Setelah mengikuti pelatihan yang panjang, Frederikus mendapat pekerjaan sebagai kontraktor di bagian pengelolaan lingkungan PTFI.

Frederikus mulai bergabung sebagai mitra PTFI pada 2013. Dia bahkan kini telah memiliki 18 karyawan yang seluruhnya adalah putra Papua. “Awalnya kami bertugas menanam pohon sagu, pohon cemara, dan menanam mangrove,” ucapnya.

Seiring berjalannya waktu dan kemitraan yang terus berlanjut, saat ini Frederikus dan timnya bertugas di Muara Ajkwa. Dia bertugas untuk menyiapkan lahan endapan tailing menjadi kawasan mangrove yang baru.

Direktur & EVP Sustainable Development & Community Relations PTFI Claus Wamafma mengatakan, Freeport sangat memperhatikan pengembangan masyarakat.

Perhatian ini dilakukan dalam menjalankan usaha pertambangan, baik kepada masyarakat Amungme, Kamoro dan 5 suku kerabat serta masyarakat Papua lainya.

“Masyarakat di sekitar area pertambangan adalah prioritas. Berbagai upaya terus kami lakukan untuk memastikan mereka dapat terus bertumbuh bersama PTFI, membangun ekonominya, meningkatkan kualitas hidupnya,” kata Claus.

Dalam menjalankan bisnis, lanjut Claus, PTFI berkomitmen mewujudkan praktik pertambangan yang baik, menjalankan investasi sosial dan lingkungan yang berkelanjutan.

PTFI juga melakukan program-program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat asli Amungme dan Kamoro serta lima suku kerabat yakni Dani, Damal, Mee, Moni dan Nduga. Pemberdayaan ini dengan pola kemitraan dengan berbagai pihak, baik pemerintah daerah, lembaga adat, yayasan, dan lainnya. *** (Rilis)

Artikel ini telah dibaca 71 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Dukung Puncak HAN 2024, Freeport Komitmen Majukan Karakter Anak Bangsa

24 July 2024 - 19:43 WIT

Jaga Hutan Penyangga Kehidupan, Freeport dan Pemerintah Ajak Masyarakat Rehabilitasi DAS

20 July 2024 - 21:51 WIT

Komisi VII DPR RI Sebut Smelter Freeport Penting Dukung Hilirisasi Mineral di Indonesia

19 July 2024 - 20:32 WIT

Lewat Program Ini, Freeport dan Pemkab Mimika Cetak Pendidik Profesional Bersertifikasi

12 July 2024 - 22:49 WIT

Freeport Dukung Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024

11 July 2024 - 15:32 WIT

Pemkab Mimika Gandeng Freeport Tinjau Longsor di Kampung Banti

7 July 2024 - 14:31 WIT

Trending di KABAR FREEPORT