KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Komunitas Penabulu Jayapura berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Jayapura dan Universitas Cendrawasih melaksanakan penyuluhan untuk mencegah tuberkulosis di lingkungan kampus.
Kolaborasi juga dengan melakukan skrining tuberkulosis kepada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Uncen. Penyuluhan dan skrining diikuti 72 mahasiswa Uncen pada Rabu 20 Maret 2024.
Pembantu Dekan 2 Uncen, Dolfinus Youbu mengapresiasi kolaborasi yang diselenggarakan Dinas Kesehatan dan Penabulu dalam rangka menuju eliminasi tuberkulosis pada tahun 2030.
“Pada tahun 2023, tercatat ada beberapa mahasiswa di FKM yang yang mengalami kasus TB. Kami berterimakasih sekali dengan kegiatan ini, dengan harapan para mahasiswa dapat menjadi kader kader dan partner untuk menjaring teman-teman yang suspect TB,” katanya.
Bagi mahasiswa mereka yang suspect, akan mendapat pemahaman dan arahkan untuk skrining. Selain dapat menjaring kasus baru, suspect tuberkulosis juga bisa dengan segera melakukan pemeriksaan.
“Pada saat penerimaan mahasiswa baru minimal fakultas-fakuktas mengeluarkan surat bagi mahasiswa wajib memeriksakan TB ke pusat layanan masyarakat terdekat. Dengan demikian kita dapat memutus mata rantai penularan TB dan target eliminasi TB di Kota Jayapura pada 2030 bisa tercapai,” ucapnya.
Pemeriksaan Gratis bagi Warga Kota Jayapura
Kepala Seksi P2PM Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Yusnita Pabeno menambahkan, dari 74 mahasiswa yang hadir hanya 42 mahasiswa yang melakukan pemeriksaan dahak. “Banyak di antara teman mahasiswa yang mungkin masih malu untuk melakukan pemeriksaan,” kata Yusnita.
Yusnita, penjaringan dan skrining tuberkulosis di Fakultas FKM Uncen telah direncanakan jauh hari. Selain dalam rangka hari tuberkulosis sedunia, kolaborasi perdana ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan penjaringan sebelumnya.
“Kita melakukan penyuluhan sekaligus pemeriksaan skrining TB dengan cara pemeriksaan dahak. Kita memberikan pot, lalu bawa ke rumah sakit untuk periksa lebih lanjut,” jelasnya.
Yusnita menargetkan fakultas lain untuk menjadi sasaran penjaringan dan skrining tuberkulosis sesuai data yang ada di Dinas Kesehatan Kota Jayapura. Langkah ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyakit tuberkulosis.
“Fakultas yang benar-benar membuka diri untuk saat ini memang FKM. Kita berharap mereka bisa menjadi perpanjangan informasi bagi teman-temannya di fakultas-fakultas lain juga,” harapnya. *** (Natalya Yoku)