Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR FREEPORT · 15 Jan 2025 22:39 WIT

Inilah Sephia, Penerima Beasiswa Freeport yang Jadi Dokter Perempuan Pertama Suku Amungme


					Sosok Sephia Chrisilla Jangkup, penerima beasiswa pendidikan PTFI melalui YPMAK meraih gelar dokter dari Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia. (Freeport) Perbesar

Sosok Sephia Chrisilla Jangkup, penerima beasiswa pendidikan PTFI melalui YPMAK meraih gelar dokter dari Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia. (Freeport)

KABARPAPUA.CO,  Jakarta – Sephia Chrisilla Jangkup, perempuan Suku Amungme ini telah resmi menjadi dokter perempuan pertama. Sephia sukses menjadi dokter setelah menyelesaikan kuliah dan pendidikan profesinya di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Kristen Indonesia (UKI).

Sephia yang merupakan penerima program beasiswa pendidikan PT Freeport Indonesia (PTFI) memiliki mimpi besar untuk bisa kembali berkontribusi sebagai tenaga kesehatan di tanah Papua.

Keberhasilan Sephia turut membuat bangga Direktur dan Executive Vice President Sustainable Development PTFI Claus Wamafma.  Ia bahkan hadir dalam pengukuhan sumpah dokter Sephia di UKI, Jakarta, baru-baru ini.

“Dengan semakin banyaknya mahasiswa dari suku Amungme dan Kamoro yang menempuh pendidikan kedokteran, harapan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Mimika semakin besar,” kata Claus.

Menurut dia, Keberadaan dokter dari suku lokal sangat penting dalam memahami budaya dan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih efektif dan relevan.

Pencapaian Sephia sebagai dokter perempuan pertama Suku Amungme adalah sebuah prestasi membanggakan. Pencapaian ini juga menjadi inspirasi bagi generasi muda di Papua untuk terus mengejar pendidikan tinggi dan berkontribusi dalam bidang profesional lainnya.

Bagi PTFI, Sephia menjadi penyemangat untuk terus meneguhkan komitmen dalam membangun Papua.  “Sephia adalah contoh nyata bagaimana dukungan pendidikan dapat mengubah hidup individu dan komunitas,” ujar Claus.

Pencapaian Sephia adalah pelajaran penting bagi siapapun yang ingin membangun dan memajukan Papua. Tidak ada hasil yang diraih secara instan, untuk membangun tanah Papua. “Freeport Indonesia telah dan terus melanjutkan pembangunan Papua yang berkelanjutan,” katanya.

Komitmen Freeport Tingkatkan Kualitas SDM di Wilayah Operasi

Sephia Chrisilla Jangkup (baris depan paling kanan) bersama rekan kuliah saat pengambilan Sumpah Dokter (Hipocratic Oath) Batch ke-4 Tahun 2024, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia. (Freeport)

Sephia adalah salah satu dari ribuan penerima beasiswa pendidikan dari PTFI yang dikelola Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK). Beasiswa pendidikan ini merupakan komitmen PTFI dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sekitar wilayah operasi perusahaan. Selain itu juga mendukung pendidikan generasi muda Papua khususnya di Kabupaten Mimika.

Total beasiswa aktif PTFI melalui YPMAK pada akhir 2024 mencapai 4.059 siswa, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. YPMAK adalah pengelola Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia untuk masyarakat asli Papua yang berasal dari Suku Amungme dan Suku Kamoro serta masyarakat asli Papua lainnya.

Yayasan didirikan dengan tujuan untuk mendukung pemerintah mewujudkan kehidupan masyarakat yang sehat, berpendidikan, bersaing dalam sistem ekonomi modern. Dengan tetap melestarikan sumber daya alam, budaya dan warisan masyarakat asli Papua sesuai kearifan lokal.

Selain beasiswa yang sudah disebutkan diatas, kegiatan YPMAK didalam bidang pendidikan juga berupa pengelolaan enam asrama untuk anak-anak Papua dengan total siswa 1.695 di 2024.

Ditemui usai prosesi wisuda, Sephia mengaku sejak kecil punya motivasi yang kuat untuk menjadi dokter. Keinginannya untuk melayani masyarakat di kampung halamannya Aroanop, mendorongnya untuk memaksimalkan beasiswa PTFI melalui YPMAK dengan sebaik-baiknya.

“Sejak kecil saya sudah berpegang teguh bahwa saya harus menjadi dokter di kemudian hari. Saya berterima kasih kepada PT Freeport Indonesia, YPMAK, Yayasan Binterbusih, atas dukungan beasiswa ini. Impian masa kecil saya untuk menjadi dokter terwujud,” kata Sephia.

Ia berpesan kepada adik-adik penerima beasiswa untuk tetap semangat dan harus mempergunakan kesempatan beasiswa PTFI sebaik-baiknya untuk menyelesaikan pendidikan dan kembali membangun Mimika.  *** (Rilis)

Artikel ini telah dibaca 46 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Freeport Indonesia Berbagi Kasih Natal Bersama Anak-anak Panti Asuhan di Jayapura

10 January 2025 - 21:37 WIT

Freeport Hadirkan Seniman Kamoro Meriahkan Festival Noken Tanah Papua di Jakarta

27 December 2024 - 22:01 WIT

Resmi Dilantik, Pengurus YPMAK Komit Kelola Dana Kemitraan Freeport Indonesia

20 December 2024 - 21:50 WIT

Freeport Indonesia Futsal Series 2024 Sukses Digelar di Mimika Sport Complex

9 December 2024 - 21:16 WIT

Freeport Raih Tamasya Award 2024, Bukti Komitmen Bangun Pendidikan di Papua

30 November 2024 - 21:40 WIT

Ribuan Karyawan Freeport Salurkan Hak Pilih, 475 Orang Coblos di TPS Tertinggi

29 November 2024 - 20:20 WIT

Trending di KABAR FREEPORT