KABARPAPUA.CO, Jakarta – Usai dilantik Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 17 April 2025, Gubernur Papua Pegunungan John Tabo dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan Ones Pahabol, langsung memberi tanggapan ke media terkait program pertamanya sebagai pasangan kepala daerah pertama untuk wilayah Papua Pegunungan.
Menurut Gubernur Papua Pegunungan John Tabo, program pertama yang akan dijalankan, yakni pendidikan berpola asrama secara gratis. Pemerintah akan mendidik anak-anak dari kampung untuk masuk ke asrama dan mereka tugasnya hanya akan belajar, makan, dan olahraga.
“Semuanya sudah disiapkan pemerintah. Jadi untuk TK, SD dan SMP, merupakan tannggungjawab pemerintah kabupaten. Terus untuk SMA dan perguruan tinggi, serta soal beasiswa berprestasi ke luar negeri, akan menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi,” jelas Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo.
John juga mengatakan, antara pemerintah kabupten dengan pemerintah provinsi akan berbagi tanggungjawab dan kedepan akan dilihat hasilnya. “Selama ini pemerintah sudah berikan dana besar dan kita juga butuh hasil yang dicapai, berapa besar sarjana yang dihasilkan,” terangnya.
Menurut John, Papua Pegunungan memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah namun masihmemiliki keterbatasan dalam sumber daya manusia (SDM). “Harapan untuk pemerintah pusat, bisa menggali potensi alam yang ada di Provinsi Papua Pegunungan yang bisa diolah dan bisa dijadikan pendapatan asli daerah (PAD), agar kami tidak memiliki ketergantungan terus kepada Jakarta atau pusat,” jelasnya.
John juga mengatakan, selama ini pemerintah daerah hanya menunggu dana transfer dari pemerintah pusat, tetapi juga butuh pemerintah pusat untuk serius mendukung pemerintah daerah, guna menggali potensi alam di Papua Pegunungan.
“Sebagai contoh Freeport (PT Freeport Indonesia) yang menggali Puncak Jayawijaya, sedangkan kami Provinsi Papua Pegunungan, dana bagi hasilnya nol tak dapat apa-apa. Padahal Gunung Jayawijaya secara geografis merupakan milik Provinsi Papua Pegunungan, bukan punya Timika. Hal ini karena bongkarannya melalui arah Timika dan bongkarannya belum diketahui sudah masuk kebongkaran keberapa,” jelas John.
Sebagai Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, John Tabo berharap agar ada pembayaran royalty yang merata dari Freeport kepada wilayah provinsi yang baru seperti Provinsi Papua Pegunungan. “Kami akan koordinasikan ke Provinsi Papua Tengah untuk adanya pembagian kepada Provinsi Papua Pegunungan,” jelasnya.
Menurut John, dengan adanya pemberian daerah otonomi baru (DOB) oleh pemerintah pusat dan terpilihnya dirinya sebagai Gubernur Papua Pegunungan dan Ones Pahabol sebagai Wakil Gubernur Papua Pegunungan, jelas hal itu merupakan suatu anugerah dan penghargaan tinggi dari pemerintah pusat.
“Tugas dan tanggung jawab ini memang sangat berat. Kami akan mulai dari nol, ibaratnya anak bayi yang baru lahir, tak mungkin langsung minta makan dan langsung berjalan, melainkan perlu melalui proses perjalanan sesuai umur. Semoga pemerintahan berjalan sesuai perkembangan,” tuturnya.
Untuk itu, John berharap ada sumbangsih dan pikiran serta pandangan dari pemerintah pusat yang dapat dipergunakan menyejahterakan masyarakat Papua Pegunungan.
“Adanya konektifitas dan komunikasi baik antara pusat dan daerah, diharapkan roda pemerintahan berjalan baik. Tugas yang diamanatkan sebagai gubernur dan wakil gubernur yang baru, dapat kami laksanakan sungguh-sungguh, sesuai kondisi dan geografis yang ada, serta karakter daerah pegunungan,” katanya. ***(Agris Wistrijaya)