KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Aktivis Papua Thaha Alhamid menyoroti meningkatnya angka kriminalitas di wilayah Kota Jayapura. Salah satunya maraknya peredaran narkoba jenis ganja di pelosok kampung.
Menurut dia, meningkatnya angka kriminalitas turut dipicu hilangnya bantalan Kota Jayapura. Bantalan tersebut tidak lain adalah Persipura yang menjadi kebanggaan masyarakat ibukota Papua.
“Jujur harus diakui di masa periode konflik, Persipura menjadi bantal pengaman dan sebuah kebanggaan kita. Namun sekarang semua berubah semua ini akibat salah urus,” kata Thaha Alhamid di Jayapura, Rabu 12 Juni 2024.
Pada zamannya waktu dulu, kata Thaha Alhamid, sering terjadi konflik. Namun kehadiran Persipura kala itu mampu meredam konflik di wilayah.
“Ini harus segera dibicarakan, Pj Wali Kota Jayapura saat ini adalah anak muda, jadi kita harus mulai pikir bagaimana kita harus pasang gas supaya Persipura bangkit lagi,” ujarnya.
Menurut Thaha, Persipura memiliki pengaruh besar untuk keamanan di Jayapura. Misalnya saat konflik era 2000an, kala itu isu Papua Merdeka tengah mencuat di wilayah Jayapura.
“Kita bisa melihat konflik bisa selesai ketika kita duduk di lapangan dan punya kesamaan mimpi. You bisa lihat fakta atau bukti di tahun 2000an itu. Saya yang bicara, karena saya pelakunya, tetapi de facto karena ada Persipura semua bisa datang dan duduk diam disitu,” ucapnya.
Sejatinya, masyarakat Papua tidak boleh kehilangan kebanggaan. Sebab dengan hilangnya kebanggaan, membuat masyarakat khususnya generasi muda tidak mempunyai harapan.
“Nah sekarang anak-anak muda sudah tidak punya kebanggaan, makanya mereka berlari dan mencari kebanggaan yang lain. Identitas yang lain seperti ganja, narkoba, alkohol, lem aibon dan ini perlu dibenahi lagi,” katanya.
Thaha meminta pemerintah Kota Jayapura agar tidak lepas tangan dengan persoalan ini. “Pemerintah perlu menggandeng media media untuk membuat rakyat bangga dan menjadi tenang,” ujarnya. *** (Natalya Yoku)