KABARPAPUA.CO, Timika – PT Freeport Indonesia (PTFI) meraih dua penghargaan Tambang Mensejahterakan Rakyat (Tamasya Award) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk Kategori Perencanaan Bidang Pendidikan dan Kategori Implementasi Bidang Pendidikan.
Penghargaan ini diterima PTFI atas kinerja Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang baik dan berdampak positif bagi masyarakat. Penghargaan disampaikan dalam Malam Anugerah Tamasya Award yang berlangsung di Jakarta, Selasa 26 November 2024.
Pemberian penghargaan kepada badan usaha pertambangan mineral dan batubara (minerba) untuk terus mengupayakan agar minerba di Indonesia dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat.
Bangun Sekolah Asrama Taruna Papua
Director & Executive Vice President Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma menegaskan komitmen Freeport dalam pembangunan di sektor pendidikan untuk masyarakat Papua, khususnya di Kabupaten Mimika.
Komitmen ini di antaranya membangun fasilitas pendidikan Sekolah Asrama Taruna Papua. Lalu, mendirikan Pusat Pelatihan Vokasi Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN), serta memberikan beasiswa dari tingkat sekolah dasar hingga program doktor.
Claus menyampaikan pada tahun 2024, alokasi dana investasi sosial PTFI di bidang pendidikan mencapai Rp 400 miliar. Dana tersebut dikelola Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) sebagai wujud komitmen PTFI dalam mendukung pendidikan di Papua, khususnya di Kabupaten Mimika.
Adapun Sekolah Asrama Taruna Papua sebagai fasilitas sekolah untuk anak-anak suku Amungme dan Kamoro. Sekolah ini juga diperuntukkan bagi 5 suku kekerabatan lainnya yang berada di sekitar area operasional PTFI. Sekolah ini memiliki kurikulum pendidikan berbasis teknologi dan lingkungan.
“Kami juga memberikan pelatihan-pelatihan secara gratis selama sembilan bulan kepada masyarakat Mimika di Institut Pertambangan Nemangkawi. Pelatihan yang diberikan berkaitan dengan industri pertambangan dengan fokus enam program. Program itu yakni Mekanik Alat Berat, Operator Alat Berat, Juru Las, Juru Listrik, Pekerja Tambang Bawah Tanah, dan Mekanik Pabrik,” kata Claus.
Pelatihan IPN Terbuka bagi Masyarakat Mimika
Di akhir periode pendidikan, peserta didik mengikuti program magang kerja di PTFI. Pelatihan di IPN terbuka bagi masyarakat lokal Mimika berusia 18-30 tahun yang lolos tahapan seleksi. Program ini mulai berlangsung pada tahun 2003 dan hingga tahun 2024 telah meluluskan lebih dari 4.000 peserta pelatihan.
“Sebanyak 90 persen dari lulusan IPN telah bekerja di PTFI dan kontraktor kami. (Ada) yang melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi, serta ada pula yang bekerja di perusahaan pertambangan lainnya di Indonesia. Posisi mereka di perusahaan bahkan ada yang sudah menjadi supervisor. Tentu ini menjadi kebanggan bagi kami melihat anak-anak didik telah berhasil berkarya untuk negeri,” katanya.
Tamasya Award adalah penghargaan keempat yang diterima Freeport Indonesia dari Kementerian ESDM di 2024. Sebelumnya, pada Oktober lalu PTFI mendapat dua penghargaan Subroto Award.
Dua penghargaan Tamasya Award untuk kinerja Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dan dua penghargaan Subroto Award untuk kategori Keselamatan, Keteknikan, dan Perlindungan Lingkungan, serta Kinerja PPM Mineral Terinovatif.
“Kami bersyukur dan bangga, karena Tamasya Award ini melengkapi pengakuan terhadap seluruh aspek Environmental, Social, Governance (ESG). Ini wujud komitmen Freeport dalam mewujudkan praktik pertambangan berkelanjutan,” pungkas Claus. *** (Rilis)