KABARPAPUA.CO, Timika – Komitmen PT Freeport Indonesia (PTFI) mengelola lingkungan hidup terus digencarkan. Salah satunya dengan aksi penghijauan di lahan eks tambang Grasberg menjelang Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia.
Aksi yang berlangsung Rabu 15 Mei 2024, berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Mimika. Penghijauan ini cukup menantang karena berada di ketinggian 4.300 meter di atas permukaan laut, Distrik Tembagapura.
Kepala Teknik Tambang (KTT) PTFI, Carl Tauran mengatakan, aksi ini mengawali rangkaian peringatan HLH Sedunia di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Penghijauan ini bagian dari program reklamasi Freeport sejak tahun 1999.
“Aksi penghijauan ini bagian dari program reklamasi PTFI. Komitmen kami dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup, baik selama masa operasi dan juga pasca tambang terbuka Grasberg,” kata Carl Tauran.
Tanam 400 Bibit Tumbuhan Endemik Alpine Pegunungan Tengah Papua
Sebanyak 200 orang mengikuti penghijauan di area Grasberg. Mereka terdiri dari perwakilan karyawan PTFI, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika, perwakilan tokoh agama Tembagapura dan komunitas istri karyawan.
Dalam aksi ini, Freeport menanam 400 bibit tumbuhan di kawasan seluas 1 hektare. Bibit tumbuhan ini endemik ekosistem alpine Pegunungan Tengah Papua, seperti Coprosma brassii, Olearia sp., Rhododendron sp., Tasmania piperita, Cyatea sp., Papuacalia sp.
“Ini bagian dari komitmen kami dalam pengelolaan dampak lingkungan dari kegiatan penambangan terbuka Grasberg yang telah diakhiri pada tahun 2020. Hingga akhir tahun 2023, total area timbunan batuan penutup Grasberg yang telah direklamasi seluas 507 hektar,” katanya.
Langkah Efektif Freeport Tekan Dampak Perubahan Iklim
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mimika, Frans Kambu mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan PTFI. Menurut dia, kegiatan ini dapat terlaksana berkat adanya komunikasi yang baik antara PTFI dengan Pemerintah Kabupaten Mimika.
“Penanaman ini adalah langkah yang efektif dalam menekan dampak perubahan iklim. Upaya yang kita lakukan hari ini berkontribusi dalam penurunan emisi. Saya harap, kepedulian kita tak hanya berhenti di sini,” kata Frans.
Frans berharap kegiatan penghijauan oleh PTFI dapat menginspirasi instansi lain dan masyarakat di wilayah Kabupaten Mimika dalam melestarikan lingkungan.
Setelah penghijauan Grasberg, peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 akan dilanjutkan dengan kompetisi, talkshow, sharing session, pelepasliaran satwa endemik Papua, dan lain-lain. Kegiatan ini mengusung tema “Restorasi Lahan, Penggurunan, dan Ketahanan terhadap Kekeringan”.
Expo Lingkungan Jadi Puncak HLH Sedunia di Mimika
Acara puncak Hari Lingkungan Hidup PTFI 2024 berlangsung pada pada 10-12 Juli mendatang di Gedung Eme Neme Yauware Timika, melalui penyelenggaraan Expo Lingkungan.
Upaya pengelolaan dampak lingkungan PTFI melalui kegiatan reklamasi juga dilakukan di kawasan pengendapan tailing. Sampai saat ini kawasan pengendapan tailing seluas 762 hektar telah direklamasi dan 930 hektar kawasan di muara Sungai Ajkwa telah ditanami dengan spesies mangrove.
Tanggung jawab PTFI dalam pemulihan lahan tidak hanya di wilayah Ijin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) saja. Namun juga membantu pemerintah dengan melakukan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung di wilayah Jayapura.
Kawasan seluas 2.338 hektare telah ditanami dengan bibit tanaman hutan dan buah-buahan dari total 4.232 hektare sampai 2025. “Kami berharap melalui berbagai program lingkungan tersebut dapat menciptakan ekosistem yang baik bagi lingkungan untuk generasi mendatang,” ujar Carl. *** (Siaran Pers)