KABARPAPUA.CO, Nabire – PT PLN (Persero) terus mempercepat transisi energi hijau di Indonesia dengan dukungan pendanaan dari Asian Development Bank (ADB). Perwakilan ADB, bersama tim Independent Verification Agent (IVA), baru-baru ini meninjau dan memverifikasi proyek kelistrikan PLN tahun 2024 di Nabire, Papua Tengah sebagai lokasi pengambilan sampel di Tanah Papua.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar menjelaskan, kunjungan yang dilakukan merupakan bentuk tindak lanjut dari sinergi yang sudah terjalin sebelumnya.
“Hal ini dilakukan guna memastikan dukungan pembiayaan yang diperoleh PLN benar-benar berdampak pada percepatan pembangunan akses listrik di seluruh Tanah Papua dengan berbasis pada penggunaan sumber energi hijau,” kata Diksi dalam siaran persnya ke media, Jumat, 13 Juni 2025.
Menurut Diksi, dukungan ADB dalam pembiayaan proyek energi berkelanjutan sangat penting bagi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) PLN, yang juga sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) pemerintah pada tahun 2060.
“Pendanaan dari ADB dikelola dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, membantu meningkatkan pemerataan akses kelistrikan yang ramah lingkungan, khususnya di wilayah timur Indonesia,” kata Diksi.

Perwakilan Asian Development Bank (ADB) dan Tim Independent Verification Agent (IVA) melakukan peninjauan dan pengecekan ruang baterai penyimpanan pada PLTS Mora Kama, Nabire. (Foto dok: PLN UIW Papua dan Papua Barat)
Selama kunjungan, kata Diksi, tim meninjau pembangunan PLTS Mora Kama dan jaringan listriknya, berdialog dengan masyarakat Kepulauan Moora, dan mengunjungi beberapa industri yang ada di Kabupaten Nabire.
Selain itu, tim verifikasi juga melakukan kunjungan virtual di daerah lainnya yaitu PLTS Muin di Kabupaten Mappi dan keluarga prasejahtera penerima manfaat Japan Fund for Poverty Reduction (JFPR) di Kabupaten Biak Numfor.
“PLN terus memastikan bahwa pendanaan yang diperoleh PLN telah memenuhi standar perlindungan lingkungan dan sosial dalam rangka mendukung transisi energi. Tidak hanya menghadirkan listrik yang andal bagi masyarakat, namun juga bisa menyediakan sumber energi yang ramah lingkungan,” papar Diksi.
Sejak tahun 2020, kata Diksi, ADB telah menyalurkan dana sebesar USD 600 juta melalui Program Akses Energi Berkelanjutan di Kalimantan, Maluku, dan Papua (Sustainable Energy Access in Eastern Indonesia – Electricity Grid Development Program 2 (EGDP2).
“Program ini bertujuan mendukung pengembangan energi berkelanjutan, berkontribusi pada transisi energi dan mitigasi perubahan iklim, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui listrik sebagai pendorong ekonomi,” jelasnya. ***(Siaran Pers)