Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

BISNIS · 15 Aug 2025 11:01 WIT

Dukung Energi Hijau, Ramai-ramai ke Kendaraan Listrik 


					Mobil listrik PLN melintas di Jembatan Youtefa, Kota Jayapura, Papua. (PLN) Perbesar

Mobil listrik PLN melintas di Jembatan Youtefa, Kota Jayapura, Papua. (PLN)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Mewujudkan lingkungan lebih hijau, transportasi operasional di PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Papua dan Papua Barat mulai beralih ke kendaraan listrik.

Hingga Oktober 2025, terdapat 44 kendaraan listrik yang menyebar di seluruh Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero) di Tanah Papua, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

Langkah PLN ini dilakukan sebagai upaya memicu pertumbuhan pengguna kendaraan listrik di Papua, ramah lingkungan, dan penurunan biaya operasional. 

“Penggunaan mobil listrik berdampak pada penurunan biaya operasional perusahaan,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar, belum lama ini.

Misalnya saja mobil listrik dengan kapasitas baterai 58 kWh dapat diisi penuh dengan biaya sekitar Rp143.028 dengan tarif listrik Rp2.466/kWh. Dengan sekali pengisian daya, memungkinkan mobil ini menempuh jarak hingga 384 kilo meter (km).

Jika dibanding mobil konvensional berbahan bakar minyak, penggunaan mobil listrik memberikan efisiensi biaya operasional signifikan. Konsumsi 1 liter BBM setara 1,2 kWh energi listrik.

Dengan harga BBM saat ini, biaya menempuh jarak 1 km dengan mobil konvensional mencapai Rp1.687, sedangkan mobil listrik hanya sekitar Rp600.

Mobil listrik melakukan pengisian daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum
(SPKLU) Papua. (Foto: PLN Papua)

Selain hemat biaya, mobil listrik juga lebih ramah lingkungan. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e. Sementara emisi karbon 1,2 kWh listrik hanya 1,2 kg CO2e.

Penggunaan kendaraan listrik menurunkan emisi karbon sebesar 50 persen jika dibanding emisi kendaraan bermesin konvensional. Penggunaan mobil listrik dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk beralih ke kendaraan lebih ramah lingkungan.

Masyarakat juga tak perlu khawatir, sebab saat ini sudah tersedia 19 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai daerah di Papua. Terbanyak ada di Jayapura dengan jumlah 5 SPKLU dan sisanya menyebar di Timika, Sorong, Manokwari, Nabire, Biak, Merauke dan Wamena.

PLN terus berupaya memperluas jangkauan SPKLU di Papua sehingga dapat memudahkan masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan listrik.

Arnold, warga di Kota Jayapura mengaku telah menggunakan motor listrik dalam aktivitas hariannya. Pegawai perbankan ini mengaku lebih irit pengeluarannya untuk transportasi saat beralih ke motor listrik. 

“Awalnya sempat ragu untuk beralih dari motor dengan BBM ke motor listrik, terutama untuk pengisian baterai motor. Nyatanya SPKLU sudah mudah ditemui di Jayapura,” katanya, kepada kabarpapua.co, Jumat 15 Agustus 2025.

Bukan Barang Baru

Konvoi kendaraan listrik di Kabupaten Nabire menyambut kehadiran SPKLU.
(Foto: PLN Papua)

Kendaraan listrik di Papua, khususnya di Asmat bukan barang baru. Sejak 2006, masyarakat Asmat sudah terbiasa dengan kendaraan listrik. Hal ini dikarenakan sulitnya mendapatkan BBM untuk kendaraan bermotor.

Kabupaten Asmat atau biasa disebut dengan negeri 1000 papan, dibangun di atas sungai dan rawa. Jalan di Asmat sebagian masih menggunakan papan dan sebagian lagi sudah menggunakan beton.

Jalan utama di Asmat hanya memiliki lebar 1,5 meter hingga 2 meter, sehingga sangat mudah dilalui dengan motor listrik.

Sebelum kendaraan listrik marak seperti saat ini, justru di Asmat kendaraan listrik sudah lebih dulu populer. Bahkan motor listrik juga digunakan sebagai kendaraan operasional pejabat di Asmat hingga anak-anak sekolah.

Kitorang (kami) su (sudah) terbiasa dengan kendaraan listrik sejak dulu. Jadi, ini bukan barang baru,” kata Maria, warga Asmat yang bekerja sebagai ASN, saat dihubungi lewat gawainya, Kamis 14 Agustus 2025. 

Maria menjelaskan, untuk pengisian batre kendaraanya tak sulit, sebab PLN dan pemerintah setempat sudah menyediakan SPKLU di sejumlah titik, untuk memudahkan pengisian batre kendaraan listrik.

“Motor listrik lebih hemat energi, ramah lingkungan karena bebas polusi udara dan suara. Motor listrik jadi kendaraan andalan kitorang masyarakat Asmat,” kata Maria bangga.  *** (Katharina)

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Customer Intimacy, Perkuat Sinergi PLN dan Pelanggan

5 December 2025 - 07:11 WIT

Telkom neuCentrIX  Perkuat Digitalisasi di Bumi Papua

5 December 2025 - 06:54 WIT

PELNI Gratiskan Angkut Barang Bantuan untuk Bencana Sumut dari Seluruh Indonesia

5 December 2025 - 00:10 WIT

Gubernur Papua Pastikan Stok Bapok Aman Hingga Awal 2026

4 December 2025 - 07:59 WIT

Bank Indonesia Optimistis Papua Jadi Pilar Pertumbuhan Ekonomi Nasional

4 December 2025 - 07:22 WIT

Jelang Nataru, Gubernur Papua Pastikan Stok BBM dan Gas di Papua Aman

4 December 2025 - 06:06 WIT

Trending di BISNIS