Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

PUBLIK · 5 Aug 2024 22:18 WIT

Dekan Geografi UGM Sebut Pembaruan Data Penting dalam Kebijakan Satu Peta


					Dekan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Danang Sri Hadmoko. (Ist) Perbesar

Dekan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Danang Sri Hadmoko. (Ist)

KABARPAPUA.CO, Jakarta – Indonesia terus mengejar target memiliki data statistik dan informasi geospasial yang akurat, valid, dan terkini melalui Kebijakan Satu Peta (KSP).

Pengelolaan data geospasial yang tidak hanya sekadar peta atau gambar. Namun juga informasi lengkap tentang kondisi di seluruh wilayah Indonesia bukan perkara mudah mengingat peta yang terus berkembang secara dinamis dari waktu ke waktu. Pembaruan data menjadi tantangan terbesar KSP.

Dekan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Danang Sri Hadmoko, menyebut bahwa pembaruan data dan informasi dalam KSP menjadi wajib dilakukan secara berkelanjutan. Sebab, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan besar dalam mengelola data dan informasi geospasial.

“Selama 8 tahun progres Kebijakan Satu Peta luar biasa bagus. Ini penting dan mendesak, karena informasi ini harus dimiliki negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. Tapi peta itu selalu dinamis, jadi tantangannya harus updating terus menerus,” kata Danang dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema ‘Satu Peta, Satu Data untuk Satu Indonesia’, Senin 5 Agustus 2024.

Danang menjelaskan peta adalah entitas yang sangat dinamis, yang memerlukan pembaruan data dan informasi secara terus-menerus. Pembaruan data dan informasi ini menjadi salah satu pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan oleh kementerian dan lembaga dalam menyokong KSP.

“Ini adalah pekerjaan berkelanjutan yang harus dilakukan oleh kementerian dan lembaga terkait,” tambahnya.

Menurutnya, keakurasian data sangat penting, terutama untuk mendukung kegiatan ekonomi dan sosial. Misalnya, peta kerawanan bencana di suatu kota sangat krusial bagi investor dalam menilai risiko investasi mereka.

“Bagaimana iklim usaha di Indonesia bisa terbentuk dengan baik jika peta wilayah belum ada?” ujar Danang.

Ia mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, misalnya penyediaan data dasar melalui citra satelit. Saat ini, Indonesia masih bergantung pada data dari sumber lain yang tidak selalu akurat.

“Untuk negara sebesar Indonesia, kita harus punya citra satelit sendiri, baik untuk pencitraan darat maupun wilayah laut,” ungkap Danang.

Selain pembaruan data dan informasi dalam KSP, Danang juga menyoroti pentingnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam penyelenggaraan informasi geospasial yang akurat. “SDM-nya harus di-upgrade dan terstandarisasi agar memiliki integritas,” tegasnya.

Danang juga menilai pengembangan teknologi juga menjadi kunci dalam menghadapi permasalahan dan mengatasi tantangan geospasial dalam KSP. Menurut Danang, teknologi pemetaan harus berkembang ke arah digital dan akan lebih baik jika menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk sinkronisasi data dan informasi peta di berbagai wilayah.

“Ada beberapa wilayah yang perlu prioritas seperti Papua. Dari sisi teknis sudah ada rulesnya, namun dari sisi sosial dan tanah adat, masih perlu sinkronisasi di lapangan. Tantangan berikutnya mengenai validasi di lapangan,” ujarnya.

Kendati demikian, Danang menekankan pentingnya menyesuaikan referensi KSP dengan karakteristik wilayah Indonesia. Ia berharap Indonesia bisa terus maju dalam mengembangkan sistem informasi geospasial yang akurat dan dapat diandalkan demi kemajuan bangsa. *** (Rilis)

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Dinkes Kota Jayapura: Jangan Panik, Alcuta Bisa Cegah Cacar Monyet

5 September 2024 - 23:42 WIT

RSUD Jayapura Kembali Normal: Pasien Tak Numpuk, Cuci Darah Terlayani

5 September 2024 - 22:08 WIT

Ketika Pasien Cuci Darah Mengadu ke DPR Papua

4 September 2024 - 22:42 WIT

Temuan Sidak DPR Papua di RSUD Jayapura: Pasien Numpuk di IGD, Toilet Rusak

4 September 2024 - 20:58 WIT

Daftar 11 Media Peraih Penghargaan AMSI Awards 2024

30 August 2024 - 09:53 WIT

Gerakan Gemar Membaca Ala Booku Biak

22 August 2024 - 22:59 WIT

Trending di PUBLIK