Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR FREEPORT · 9 Feb 2024 23:47 WIT

Beri Dampak Positif, Papua Football Academy Jadi Harapan Baru Generasi Papua


					Siswa Papua Football Academy tengah berlatih. (Dok Freeport) Perbesar

Siswa Papua Football Academy tengah berlatih. (Dok Freeport)

KABARPAPUA.CO, Timika – Berdiri di Timika sejak 2022, Papua Football Academy (PFA) menjadi oase dalam dunia sepak bola Papua dan Indonesia dengan adanya harapan lahirnya bakat-bakat muda yang menjanjikan.

Kehadiran PFA di tanah Papua tidak hanya memberikan manfaat bagi para siswa terpilih saja, tetapi juga memiliki dampak positif yang signifikan bagi komunitas dan perkembangan sepak bola di Papua.

Bermarkas di Mimika Sport Complex, Timika, PFA mengupayakan adanya peningkatan keterampilan para putra Papua yang memiliki potensi di bidang sepak bola, memperluaspeluang karier baik di level nasional maupun internasional. Serta, pemberdayaan masyarakat dan promosi potensi Papua ke area yang lebih besar lagi.

PFA yang baru mempunyai dua angkatan siswa dengan kelompok umur U-14 (angkatan pertama) dan U-13 (angkatan kedua) mendapatkan dukungan sekolah akademik dan non akademik sebagai penunjang pendidikan formal dan karakter.

Selain itu, peningkatan standar gizi dan nutrisi dalam makanan sehari-hari juga menjadi fokus utama yang diprioritaskan untuk para siswa PFA guna mencetak bibit-bibit atlet berstandar Internasional.

Siswa PFA Wajib Belajar di Sekolah Formal

Siswa Papua Football Academy tengah berlatih. (Dok Freeport)

Untuk pendidikan akademik, siswa PFA diwajibkan belajar di sekolah formal dari Senin sampai Jumat berbasis home schooling dengan total jam belajar selama 20 jam seminggu dengan penerapan kurikulum Merdeka Belajar yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika.

Sesuai dengan visi misi dari pendukung utama PFA, PT Freeport Indonesia, sebagaimana yang disampaikan oleh Claus Wamafma selaku Direktur PT Freeport Indonesia bahwa PFA bukan hanya sekadar akademi sepak bola, melainkan ikon baru untuk Papua.

“Ada satu bagian yang sebenarnya terlupakan dalam tiga dekade terakhir di Papua, yakni pembangunan mental dan budaya. Salah satunya melalui olahraga. PFA hadir untuk melaksanakan tugas tersebut,” ujar Claus.

Claus memastikan PT Freeport Indonesia akan terus mendukung kehadiran PFA dengan semua fasilitas mengacu pada standar yang dipersyaratkan dari semua bidang. Dia berharap suatu saat siswa PFA bisa kembali ke masyarakat dengan peningkatan kualitas karakter yang positif.

PFA diresmikan oleh Presiden Joko Widodo hingga telah menjadi perbincangan hangat di kalangan para petinggi negara. Misalnya Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, dan Ketua DPR RI, Puan Maharani.

“Bertemu Ibu Sri Mulyani yang ditanyakan bukan hal lain tapi justru tentang PFA. Berbicara dengan Ibu Puan juga tentang pembangunan fundamental generasi muda Papua lewat olahraga,” jelas Claus.

Salah satu ikon sepak bola Papua, Ortizan Solossa melihat PFA sebagai harapan baru untuk generasi muda Papua. “Kehadiran Papua Football Academy ikut menyelamatkan generasi masa depan Papua, khususnya di cabang olahraga sepak bola,” ucap sosok yang pernah bermain untuk Persipura Jayapura dan PSM Makassar ini.

Sederet Pelatih Ternama Pernah Tangani PFA

Siswa Papua Football Academy tengah berlatih. (Dok Freeport)

PFA memiliki pelatih yang tidak usah diragukan lagi. Dari Wolfgang Pikal yang pernah menangani tim nasional. Lalu, ada Ardiles putra daerah juga Rully Nere yang punya nama besar sebagai pesepakbola Indonesia asal Papua.

Bukan hanya berfokus di pengembangan skill dan teknik dalam bermain bola, pendidikan karakter yang dibina para pelatih kepada siswa pun terasa oleh para orang tua. Banyak kebiasaan baru yang dimulai dari asrama diterapkan dengan baik hingga ke rumah.

“Berlatih keras di PFA dan diajarkan disiplin di dalam dan luar lapangan menjadi bekal yang luar biasa untuk perkembangan anak-anak kita. Kami sebagai orang tua hanya bisa berdoa dan mendukung untuk keberhasilan bagi anak-anak kami,” kata Yance Susim, orang tua dari Samuel Cundrad Susim, siswa PFA angkatan pertama.

Betty, orang tua dari Perez Rumaseb yang juga merupakan siswa PFA angkatan awal mengungkapkan adanya perubahan sifat yang sangat drastis dari anaknya setalah masuk “sekolah” di PFA.

Perubahan ini, menurutnya sangat positif. “Anak saya ini tadinya sangat malu dan selalu nempel dengan Ibunya. Setelah kembali ke rumah pada waktu liburan, saya sampai kaget, dia berubah jadi sosok yang mandiri dan sadar akan pekerjaan rumah. Saya senang sekali,” ujar Betty.

Sebagai investasi sosial dari PT Freeport Indonesia, anak-anak yang terpilih menjadi siswa Papua Football Academy tidak hanya mendapatkan manfaat secara individu.  Namun memberi dampak positif untuk perkembangan sepak bola Papua.

Dengan terus memberikan dukungan dan perhatian, besar harapan PFA memiliki potensi untuk menjadi pusat pengembangan bakat sepak bola yang lebih besar lagi di masa depan. *** (Rilis)

Artikel ini telah dibaca 47 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Dukung Puncak HAN 2024, Freeport Komitmen Majukan Karakter Anak Bangsa

24 July 2024 - 19:43 WIT

Jaga Hutan Penyangga Kehidupan, Freeport dan Pemerintah Ajak Masyarakat Rehabilitasi DAS

20 July 2024 - 21:51 WIT

Komisi VII DPR RI Sebut Smelter Freeport Penting Dukung Hilirisasi Mineral di Indonesia

19 July 2024 - 20:32 WIT

Lewat Program Ini, Freeport dan Pemkab Mimika Cetak Pendidik Profesional Bersertifikasi

12 July 2024 - 22:49 WIT

Freeport Dukung Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024

11 July 2024 - 15:32 WIT

Pemkab Mimika Gandeng Freeport Tinjau Longsor di Kampung Banti

7 July 2024 - 14:31 WIT

Trending di KABAR FREEPORT