KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura-Bursa Efek Indonesia (BEI) Papua terus memperkuat komitmennya dalam membina literasi keuangan generasi muda di tanah Papua.
Berdasarkan data Maret 2025, investor berusia 18–25 tahun mencapai 34.093 orang atau 32 persen dari total 106.542 investor di Papua, menjadikan mereka kelompok dominan dalam partisipasi pasar modal.
Kepala BEI Papua, Kresna Aditya Payokwa menyampaikan, pelajar dan mahasiswa kini mendominasi latar belakang profesi investor muda dengan persentase 29 persen, diikuti pekerja swasta dan ASN sebanyak 28 persen, serta pengusaha sebanyak 12 persen.
“Melihat tren tersebut, BEI Papua fokus menyasar segmen anak muda melalui berbagai kegiatan sosialisasi dan edukasi,” katanya kepada wartawan di Kota Jayapura, Papua, Jumat, 4 Juli 2025.
Kresna menyatakan, BEI Papua telah menghadirkan galeri investasi di sembilan SMA dan 16 perguruan tinggi di wilayahnya.
“Ke depan, tiga SMA tambahan seperti SMA Lentera Harapan Sentani, SMA YPPK Asisi Sentani, dan SMA YPK Diaspora Kotaraja akan menjadi tempat edukasi investasi baru,” katanya.
Selain itu, kata Kresna, dua titik ruang publik yakni Papua Youth Creative Hub (PYCH) dan Papua Hope Language Institute (PHLI) juga akan difungsikan sebagai pusat informasi keuangan.
Menurut Kresna, anak muda Papua kini menjadi sasaran empuk praktik pinjaman online ilegal dan judi daring. Bahkan, salah satu kasus mencuat ketika seorang siswa diduga menjadi agen judi online Kamboja dan kabur ke Medan.
“Ini sangat memprihatinkan dan menunjukkan betapa masifnya paparan judi online terhadap anak-anak sekolah,” ujarnya.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, kata Kresna, BEI Papua bekerja sama dengan berbagai instansi terkait guna membangun kesadaran finansial sejak dini.
“Dengan pendekatan langsung ke sekolah dan kampus, diharapkan anak muda Papua makin cerdas dalam mengelola keuangannya dan menjauh dari godaan investasi bodong dan praktik ilegal,” terangnya. ***(Imelda)