KABARPAPUA.CO, Serui – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Pdt. Klemens Taran bersama Wakil Bupati Kepulauan Yapen Roi Palunga mencanangkan Kelurahan Anotourei sebagai Kelurahan Sadar Kerukunan.
Kegiantan ini dilaksanakan di Aula Pertemuan SMP Negeri Anotourei, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Selasa, 29 April 2025. Program Pencanangan Kelurahan Sadar Kerukunan ini berlokasi di Kelurahan Anotourei, yang merupakan lokasi yang telah memenuhi syarat Kementerian Agama.
Tujuan pencanangan ini, untuk meningkatkan keharmonisan sebagai sarana pembinaaan kerukunan umat beragama demi terciptanya persatuan dan kesatuan, serta persaudaraan yang kuat, secara khusus tingkat Kelurahan Anotaurei, Distrik Anotourei dan secara umum Kabupaten Kepulauan Yapen.
Lokasi Kelurahan Anotourei dipilih melihat tersebar 5 kelompok agama, diantaranya tempat ibadah, yakni Pura Sabda Bhuana milik umat Hindu, Vihara Buddha Sariputta umat Buddha, Gereja Katolik Bunda Maria, Masjid Nurul Huda, dan GKPMI El-Shaddai Serui Kota.
Kakanwil Provinsi Papua Pdt. Klemens Taran mengatakan, ini merupakan program prioritas Kementerian Agama dengan tujuan untuk menjaga kerukunan beragama dan cinta kemanusiaan.
“Ini dianggap penting karena masyarakat Indonesia itu plural, majemuk dari sisi agama, budaya, ras, serta status-status sosial dengan perekatnya harus agama. Kita tidak mungkin bersaudara dalam iman, tetapi kemanusiaan kita tetap harus bersaudara” jelasnya.

Foto bersama usai pelaksanaan Pencanangan Kelurahan Sadar Kerukunan di Distrik Anotourei. (KabarPapua.co/Ainun Faathirjal)
Menurut Klemens, kriteria sadar kerukunan ini yaitu memiliki 3 rumah ibadah yang berbeda dan minimal umat tidak memiliki konflik. Kabupaten Kepulauan Yapen terpilih menjadi lokasi penilaian berdasarkan Pusdiklat Kementerian Agama untuk menetapkan indeks kerukunan tingkat Provinsi Papua.
“Selamat kepada Kelurahan Anotourei yang telah ditetapkan sebagai Kelurahan Sadar Kerukunan di Provinsi Papua. Harapannya, pencanangan ini dapat menjadi titik awal kehidupan yang damai dan harmonis,” jelasnya.
Wakil Bupati Kepulauan Yapen Roi Palunga mengatakan, program ini merupakan langkah nyata untuk memperkuat komitmen kebangsaan, mempererat tali persaudaraan, dan membangun kesadaran persatuan dan perbedaan.
“Kelurahan Anotaurei menjadi salah satu contoh nyata bagaimana harmoni sosial bisa dibangun dengan semangat toleransi, gotong- royong, dan saling menghormati,” kata Roi.
Pencanangan ini, kata Roi, menjadi titik awal gerakan bersama, bukan hanya slogan semata yang perlu diterapkan dalam nilai-nilai kerukunan hidup dalam keseharian baik itu di dalam keluarga, tempat ibadah, sekolah, pasar, dan di setiap ruang kehidupan.
“Dengan harapan, Kelurahan Anotaurei dapat menjadi inspirasi bagi kelurahan-kelurahan lain di Kabupaten Kepulauan Yapen, bahkan di Papua demi mewujudkan daerah yang berkeadilan, unggul, dan sejahtera,” terang Roi. ***(Ainun Faathirjal)