Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

PERISTIWA · 15 Oct 2025 15:16 WIT

Unjuk Rasa di Abepura Ricuh: 3 Orang Kena Lemparan Batu hingga Mobil Dibakar


					Massa aksi saat dibubarkan dengan SOP polisi. Foto: ist Perbesar

Massa aksi saat dibubarkan dengan SOP polisi. Foto: ist

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura– Massa unjuk rasa yang mengatasnamakan diri Aliansi  Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua berakhir ricuh, Rabu 15 Oktober 2025.

Massa yang menggelar aksi di Lingkaran Abepura berakhir dengan pelemparan batu ke arah aparat keamanan. Dari kericuhan ini menyebabkan 2 mobil dinas Polri dirusak, satu unit mobil milik PDAM dibakar massa. 

Polisi mendata terdapat 3 orang kena lemparan batu, yakni dua petugas polisi dan satu orang penjual bakso keliling yang kebetulan berada di lokasi kejadian.

Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Fredrickus W. A. Maclarimboen menjelaskan kericuhan berawal saat massa memaksa untuk melakukan long march.  Padahal, sebelumnya sudah ada kesepakatan untuk massa berkumpul di Lingkaran Atas Abepura. 

‎”Kami sudah memberikan ruang untuk menyampaikan aspirasi, namun massa aksi tetap berkeras melakukan long march yang diawali dengan menduduki pertigaan lampu merah Abepura,” kata Kapolresta. 

Kericuhan unjuk rasa di Lingkaran Abepura. Foto: ist

‎Negosiasi antara aparat keamanan dan massa terjadi. Massa menyetujui akan bergeser ke Lingkaran Atas Abepura, namun tiba-tiba terjadi kericuhan dan pelemparan batu ke arah polisi.

Aksi pelemparan batu makin anarkis dan dibalas sesuai SOP dengan menembakkan gas air mata. Tapi, massa pun semakin anarkis dengan melakukan pengrusakan terhadap mobil dinas milik Polri, termasuk mobil milik Kantor PDAM Kota Jayapura yang dibakar.

“Pelemparan batu mengenai 2 anggota Polri dan satu warga sipil. Seluruhnya kena di bagian  kepala dan mengalami pendarahan,” kata  Kapolresta. 

‎Polisi menduga ada provokator yang  memaksakan kehendak untuk long march. “Aksi hari ini adalah modus untuk menciptakan bentrok dengan aparat keamanan,” ucap Kapolresta. 

‎Pihak kepolisian meminta maaf kepada masyarakat terdampak penggunaan gas air mata saat pembubaran massa aksi yang anarkis.

“Penyampaian aspirasi oleh massa sudah berulang dan kejadiannya di luar Kota Jayapura. Kami minta bisa membangun komunikasi untuk kepentingan bersama. Kami (Polri) tak pernah membatasi penyampaian aspirasi di ruang publik, tapi massa menduduki pertigaan lampu merah Abepura dan mengganggu ketertiban umum,” jelasnya.

Kapolresta bilang, massa aksi telah menyiapkan bom molotov dalam aksi hari ini, namun dengan sigap dan cepat bisa terdeteksi oleh anggota. *** (Katharina)

Artikel ini telah dibaca 84 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Jaga Ketenangan Jelang Hari HAM, Kepala Suku Puncak: Sambut Bulan Suka Cita dengan Damai

5 December 2025 - 01:37 WIT

Patroli Skala Besar Kamtibmas Lokal Papua: Situasi Kondusif

1 December 2025 - 21:10 WIT

Salat Gaib Serentak Polda Papua, Dukungan Moral untuk Saudara di Sumatera

1 December 2025 - 19:35 WIT

Tokoh Pemuda Papua Ingatkan Mahasiswa Hindari Ajakan Provokatif

30 November 2025 - 14:47 WIT

Jelang 1 Desember, LMA Jayawijaya: Sambut Natal dengan Damai Sukacita

30 November 2025 - 11:14 WIT

Kapolres Kaimana Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi Jelang 1 Desember

29 November 2025 - 20:03 WIT

Trending di KABAR PAPUA BARAT