KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Satgas Yonif 131/ Braja Sakti menemukan 2 bungkus ganja seberat 1,74 kilogram di wilayah Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, pada Selasa 29 Oktober 2024.
Ganja ditemukan saat petugas melakukan patroli gabungan di Kampung Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, sekitar pukul 09.45 WIT. Ganja ditemukan di jalur tidak resmi alias jalur tikus di wilayah perbatasan Papua Nugini.
Berdasarkan data, tim patroli gabungan dipimpin Letda Inf Oswal Siahan. Setelah pengecekan perlengkapan, tim berangkat menuju rute Patroli yang telah ditentukan. Patroli gabungan bertujuan untuk menjaga stabilitas dan kondusifitas serta melaksanakan fungsi pengawasan wilayah perbatasan RI-PNG.
Pergerakan tim patroli gabungan dimulai dari samping kanan Pasar Skouw sampai dengan jalan pelolosan perbatasan antara RI-PNG. Pukul 09.45 WIT, tim patroli gabungan melihat tanda yang mencurigakan berupa plastik merah yang terikat di batang pohon.
Tim juga mencurigai bungkusan berwarna hijau di sekitar lokasi yang masih hutan belantara. Selanjutnya tim patroli melaksanakan pemeriksaan di tempat hingga mendapati 2 bungkus ganja kering.
Jalur Tikus Rawan Penyelundupan

Satgas Yonif 131 Braja Sakti menunjukkan ganja temuan di jalur tikus Perbatasan Papua Nugini. (Ist)
Tim patroli gabungan membawa ganja untuk melanjutkan perjalanan untuk menelusuri rute lainnya yang sering digunakan oleh pelintas batas secara ilegal.
Pukul 10.25 WIT, tim patroli gabungan kembali ke Pos Kout Satgas Pamtas Yonif 131/Brs untuk melakukan pemeriksaan perlengkapan.
Setelah tiba di pos, Wadan Satgas Yonif 131/Brs, Kapten Inf Reza Nugraha melaporkan penemuan ganja kering kepada Dansatgas Yonif 131/Brs, Mayor Inf Dedi Harnoto.
Selanjutnya, tim Patroli gabungan menyerahkan barang bukti ganja kering tersebut ke anggota Polsek Muara Tami, untuk ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.
Temuan ganja di wilayah perbatasan, mengindikasikan bahwa jalur tikus perbatasan RI-PNG di wilayah Skouw rawan terjadinya penyelundupan. Selain narkotika, wilayah perbatasan masih rawan penyelundupan barang ilegal lainnya. *** (Rilis)