KABARPAPUA.CO, Nabire – Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM mengapresiasi langkah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua (KPw BI Papua) dan Bulog Nabire yang terlibat dalam menurunkan angka inflasi di Provinsi Papua Tengah.
Koordinasi dan sinergi dilakukan sebagai tindak lanjut terhadap tingkat inflasi di Papua Tengah yang tercatat mencapai 4,39% (yoy, per Juni 2024). Selain itu, inflasi pada kota IHK Nabire tercatat hingga 6,21% (yoy), di atas tingkat inflasi nasional sebesar 2,51% (yoy, per Juni 2024).
“Banyak hal yang kami diskusikan, mulai dari permintaan agar kuota tol laut ditambahkan. Selain itu KPw BI Papua juga akan membantu kita mencari daerah penyuplai cabai, bawang merah, bawang putih dan tomat dari daerah lain,” jelasnya.
Ribka Haluk menerangkan kondisi kebutuhan bahan pokok di Papua Tengah, khususnya di Nabire dan Mimika terus meningkat pasca pemekaran. Hal ini mengakibatkan permintaan barang meningkat dan stok terbatas.
Pemprov Papua Tengah juga meminta Bulog Nabire dapat menjaga stok beras, terlebih sudah memasuki tahun politik, yang biasanya akan banyak diselenggarakan kegiatan-kegiatan seremonial melibatkan banyak pihak.
“Kami akan bekerja keras untuk menurunkan angka inflasi di Papua Tengah. Kami juga bersyukur banyak pihak ikut terlibat dalam menekan laju inflasi,” jelasnya, Senin 15 Juli 2024.
Untuk menekan laju inflasi di Papua Tengah, KPw BI Papua melakukan sejumlah kegiatan, mulai dari Timika dan Nabire. Misalnya di Nabire dilakukan penggunaan QRIS melalui kegiatan Bulog SIAGA (akSI Amankan harGA) pada 10-12 Juli 2024 di Pantai MAF. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendukung stabilisasi harga dan tercatat 149 transaksi dilakukan menggunakan QRIS.
Dalam kegiatan itu berhasil menyalurkan 1,2 ton beras SPHP, 237 liter minyak goreng, 401 kg gula pasir, dan 67 kg tepung terigu kepada masyarakat. *** (Rilis Papua Tengah)