KABARPAPUA.CO, Jakarta – Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan promosikan produk lokal pada pameran International Handicraft Trade Fair (Inacraft) di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu 28 Februari 2024.
Inacraft 2024 resmi dibuka Priseden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Jokowi. Acara yang diprakarsai oleh ASEPHI bekerja sama dengan Mediatama Event menggaet 1.500 Usaha Kecil Menengah (UKM).
Presiden Jokowi menyempatkan diri melihat berbagai produk khas daerah di Booth Provinsi Papua Pegunungan. Produk khas ini, di antaranya adalah kerajinan tangan buatan masyarakat asli Papua Pegunungan.
Ketua TP PKK Provinsi Papua Pegunungan, Herwin Meiliantina Wanggai menyampaikan bahwa Provinsi Papua Pegunungan tampil perdana dengan mempromosikan produk lokal di Inacraft.
“Inisiasi kami untuk mengikuti inacraf. Kami bergabung dengan peserta lainnya di seluruh Indonesia maupun dari luar negeri sekitar 1800 stand. Puji syukur Pak Jokowi dan ibu (Iriana) sempat mampir di anjungan stand Papua Pegunungan untuk menyemangati kami, Ibu Jokowi tertarik melihat bunga kurulu (bunga plastik),” kata Herwin.
Produk Papua Pegunungan Berbahan Natural
![](https://kabarpapua.co/wp-content/uploads/2024/02/WhatsApp-Image-2024-02-29-at-09.15.51-e1709185241696.jpeg)
Stand Papua Pegunungan mempromosikan produk lokal di Inacraft 2024. (KabarPapua.co/Stefanus Tarsi)
Selain Kepala Negara, kata Herwin, stand Papua Pegunungan menarik perhatian delegasi mancanegara, mulai dari Jerman, Eropa, Korea hingga Jepang. “Mereka mampir ke stand dan memberikan apresiasi karena bahan-bahan yang dipromosikan dari Papua Pegunungan sangat natural,” ucapnya.
“Ke depan kami dari PKK juga akan mulai berkoordinasi dengan PKK Kabupaten untuk melihat karya-karya produk lokal di daerah untuk kembali mempromosikan pada event pada Agustus mendatang,” kata Herwin.
Rode Nirigi, Anggota PKK Papua Pegunungan mengaku sangat senang dan antusias bisa terlibat dalam Inacraft 2024. Menurutnya, event ini menjadi kesempatan langka untuk membawa hasil kreativitas dari para pengrajin di Papua Pegunungan.
“Pada hari pertama banyak yang mengunjungi, tamu dari luar negeri, Jepang memesan 3.000 noken. Pengunjung dari Malaysia juga memesan noken dan asesoris lainnya. Ada juga dosen berkebangsaan Korea juga memesan untuk dibagikan pendidikan,” ucapnya.
Menurutnya, pesanan dari mancanegara ini menjadi titik penyemangat bahwa karya-karya masyarakat Papua Pegunungan mendapat peluang di pasar internasional. Apalagi semua karya noken dan karya lainnya merupakan bagian dari peradaban Papua Pegunungan yang tinggi.
PKK Jadi Penggerak Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya
![](https://kabarpapua.co/wp-content/uploads/2024/02/WhatsApp-Image-2024-02-29-at-09.13.27-e1709185338192.jpeg)
TP PKK Papua Pegunungan foto bersama depan stand di Inacraft 2024. (KabarPapua.co/Stefanus Tarsi)
Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Felix V.Wanggai memberikan apresiasi kepada Tim TP PKK. Menurutnya, PKK telah menjadi penggerak ekonomi kreatif berbasis budaya.
“Ini penting karena kita mempunyai karakteristik yang berbasis lokal seperti noken, hasil anyaman, koteka, anyaman dari berbagai bahan-bahan lokal dari tanaman dalam bentuk suatu karya tertentu. Ini pertumbuhan ekonomi kreatif,” ujar Velix.
Menurutnya, kehadiran Provinsi Papua Pegunungan perdana di Inacraft 2024 menjadi bagian promosi pertama di tingkat nasional. Di mana dari 6 provinsi di tanah Papua, hanya Papua Pegunungan yang tampil dalam promosi di Inacraft.
Velix menyebut kehadiran produk Papua Pegunungan di Inacraft menjadi titik awal sebagai penyemangat bagi masyarakat untuk mempromosikan keluar daerah. Apalagi produk Papua Pegunungan telah mendapat tempat di mancanegara.
“Syukur di hari ini Bapak Presiden, Ibu Negara ikut hadir secara langsung di stand anjungan Papua Pegunungan memberikan sprit kepada kita dan juga yang kedua kedatangan tamu-tamu asing yang tertarik dengan karya karya dan pengunjung dari nusantara ,” tuturnya.
Velix berkomitmen meningkatkan UKM di Papua Pegunungan, serta mendorong pengembangan pariwisata berbasis komunitas. “Potensi yang berada di kampung-kampung merupakan destinasi wisata, sehingga karya-karya ini bisa menjadi unggulan ekonomi kreatif,” ujarnya. *** (Stefanus Tarsi)