Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

PUBLIK · 23 Mar 2024 21:23 WIT

Ratusan Mahasiswa Penghuni Asrama Liboran Jalani Skrining Tuberkulosis


					Mahasiswa Papua di Asrama Liboran Jayapura menjalani skrining tuberkulosis, Sabtu 23 Maret 2024. (KabarPapua.co/Natalya Yoku) Perbesar

Mahasiswa Papua di Asrama Liboran Jayapura menjalani skrining tuberkulosis, Sabtu 23 Maret 2024. (KabarPapua.co/Natalya Yoku)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Ratusan mahasiswa penghuni Asrama Liboran di Padang Bulan, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua menjalani skrining tuberkulosis (TBC), Sabtu 23 Maret 2024.

Ketua Asrama Liboran, Gristop Mulikma mengatakan, skrining ini dilakukan menyusul informasi tingginya kasus tuberkulosis di Kota Jayapura. Salah satu penularannya terjadi di  lingkungan kampus maupun sekolah.

“Jumlah mahasiswa Asrama Liboran hingga saat ini sebanyak 250 orang yang masih aktif kuliah di tiga gedung asrama. Setiap kamar diisi sekitar 7 hingga 10 mahasiswa. Maka itu, kita inisiatif lakukan skrining dan penjaringan,” kata Gristop, Sabtu.

Gristop mengaku khawatir dengan penyebaran tuberkulosis di lingkungan sekolah serta asrama mahasiswa. Hal ini juga menjadi pendorong skrining sejak dini untuk mencegah penularan tuberkulosis.

“Kalau sudah tahu penyakitnya berarti jangan pelihara penyakit, karena akan menular ke teman-teman lainnya,” ujarnya.

Menurut dia, pola kehidupan di asrama sangat berbeda dan penuh kebersamaan. Mahasiswa bisa tidur berpindah-pindah atau tidak menetap pada sau kamar hingga rentan penularan penyakit.

Cegah Penyebaran Tuberkulosis di Asrama

Kepala Puskesmas Emereuw, Ellis Mando saat sosialisasi skriniing tuberkulosis kepada mahasiswa, Sabtu 23 Maret 2024. (KabarPapua.co/Natalya Yoku)

Kepala Puskesmas Emereuw, Ellis Mando mengatakan, skrining kesehatan di Asrama Liboran berdasarkan petunjuk Dinas Kesehatan Kota Jayapura. Skrining ini untuk mencegah penularan tuberkulosis di lingkungan kampus.

“Jadi hari ini kita lakukan penjaringan untuk skrining penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit menular. Salah satunya adalah tuberkulosis dan infeksi menular seksual atau IMS,” kata Ellis.

Elis menjelaskan, penderita tuberkulosis memiliki gejala batuk. Maka itu, skrining dilakukan dengan memeriksa sputum atau dahak, meskipun mahasiswa tidak memiliki gejala batuk. “Seseorang tidak batuk tetap dahak bisa keluar, itulah yang kita periksa,” terangnya.

Menurut Elis, kasus tertinggi di Asrama Liboran adalah penyakit tuberkulosis. Dia pun menyebut ada mahasiswa yang tercatat sebagai pasien di Puskesmas Emereuw.

“Hasil skrining akan kita ketahui setelah 2 hari pemeriksaan tes cepat molekuler di RSUD Abepura. Jika ada mahasiswa ada yang positif, kita sampaikan langsung kepada mahasiswanya untuk segera lakukan pengobatan secara intensif,” katanya. *** (Natalya Yoku)

Artikel ini telah dibaca 66 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Prevalensi Stunting Tinggi di Kota Jayapura, Ketum PKK Pusat: Perlu Perbaiki Pola Asuh

25 July 2024 - 23:11 WIT

Jangan Gelisah! Syarat Bikin SIM Pakai BPJS Belum Berlaku di Papua

25 July 2024 - 20:12 WIT

Sah! Paulinho Tawer Pimpin DPD ICAKAP Papua Barat Daya

24 July 2024 - 19:18 WIT

Papua Nugini Studi Banding ke Kota Jayapura Kembangkan Pendidikan Vokasi

23 July 2024 - 20:10 WIT

Presiden Jokowi: Balita dan Anak di Papua Harus Vaksinasi Polio

23 July 2024 - 16:25 WIT

Rayakan Hari Anak Nasional, PLN IP UBP Holtekamp Berbagi Kasih di Panti Asuhan

22 July 2024 - 14:36 WIT

Trending di PUBLIK