Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR PEGUNUNGAN BINTANG · 24 Mar 2024 14:56 WIT

Penurunan Stunting di Pegunungan Bintang Diapresiasi


					Staf Kesga dan Gizi Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Ellen Kipuw. (Foto: LintasPapua.com) Perbesar

Staf Kesga dan Gizi Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Ellen Kipuw. (Foto: LintasPapua.com)

KABARPAPUA.CO, Oksibil–  Penurunan stunting di Kabupaten Pegunungan Bintang diapresiasi. Apresias ini datang dari Staf Kesga dan Gizi Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Ellen Kipuw.

Ia menjelaskan dengan terlaksananya 8 aksi konvergensi penurunan stunting di Pegunungan Bintang, menunjukkan kasus stunting bukanlah tanggung jawab dinas. Akan tetapi persoalan stunting juga merupakan tanggung jawab bersama oleh semua pihak dalam mewujudkan generasi emas.

“Semuanya sudah mulai bangkit, yang tadinya menganggap stunting adalah tanggung jawab kesehatan, tapi sekarang tidak, karena saat ini semua sudah merasa bahwa itu adalah tanggung jawab bersama,” kata Ellen Kipuw, saat berkunjung ke Pegunungan Bintang, Minggu 24 Maret 2024. 

Dengan adanya tim percepatan penurunan stunting di Pegunungan Bintang, diharapkan dapat bekerja semaksimal mungkin, terutama fokus intervensi penurunan stunting. Sehingga dari apa yang diupayakan oleh tim, target penurunan stunting di daerah itu dapat tercapai.

“Apalagi yang menjadi Ketua Tim penurunan stunting adalah Wakil Bupati, pastinya beliau yang menggerakkan timnya untuk selalu solid untuk bekerja bersama – sama di daerah yang menjadi fokus intervensi,”kata Ellen.

Ia mengharapkan 12 OPD yang tergabung dalam tim penurunan stunting di Pegunungan Bintang, dapat memahami tugas pokok masing – masing, terutama dalam penginputan manajemen data, kualitas data, serta aksesibilitas data. Sebab menurutnya, kualitas data sangatlah penting dan perlu untuk diprioritaskan.

“Intinya 12 OPD ini bisa memahami fungsinya masing – masing, apa yang harus mereka kerjakan terkait dengan penanganan stunting. Dinas kesehatan hanya 30 persen,  sedangkan 70 persen ada di OPD masing – masing,” tuturnya. (*)

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Pemkab Pegunungan Bintang Berhasil Pertahankan Opini WTP dari BPK

2 July 2024 - 17:09 WIT

Sekda Pegunungan Bintang Tepis Isu Pemotongan Dana Desa: Bukan Kami yang Kelola

14 June 2024 - 20:12 WIT

Tingkatkan Layanan Kesehatan, RSUD Oksibil Terima Bantuan 50 Sepeda Gunung

25 May 2024 - 16:57 WIT

RSUD Oksibil Hemat Rp504 Juta Berkat Bantuan Solar Cell dari Kemensos

25 May 2024 - 15:54 WIT

Spei Yan Bidana, Pemimpin yang Visioner

13 May 2024 - 10:18 WIT

Makna Usia 28 Tahun untuk IMPPETANG

9 May 2024 - 08:31 WIT

Trending di KABAR PEGUNUNGAN BINTANG