KABARPAPUA.CO, Wamena – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya berencana akan mengirim 50 anak jalanan ikut pembinaan di Yogyakarta. Hal ini dikatakan Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Jayawijaya, Ronny Elopere saat memberikan sambutan pada kegiatan pembinaan dan pengembangan mental, rohani, kesehatan dan pendidikan anak jalanan, Rabu, 21 Mei 2025.
Kegiatan yang digelar di Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan yang dilaksanakan Pemkab Jayawijaya melalui Dinas Sosial Kabupaten Jayawijaya ini, dalam rangka 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya. Kegiatan ini dibuka resmi Wabup Jayawijaya Ronny Elopere dan dihadiri oleh anak-anak jalanan yang ada di Kabupaten Jayawijaya.
“Faktor-faktor yang muncul dalam fenomena anak jalanan adalah kemiskinan, pengangguran, harga barang yang tinggi, penurunan pendapatan nasional, dan meningkatnya kesenjangan antara kaya dan miskin,” jelas Ronny saat memberikan sambutannya.
Menurut Ronny, anak-anak jalanan sering menderita depresi, kecemasan dan trauma yang dapat menyebabkan penyalahgunaan zat dan resiko bunuh diri. “Dari stigma dan pengucilan sosial juga dialami oleh anak-anak jalanan, hal ini yang berdampak negatif bagi kesejahteraan mental mereka,” katanya.

Suasana kegiatan pembinaan dan pengembangan mental, rohani, kesehatan dan pendidikan anak jalanan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya. (KabarPapua.co/Agris Wistrijaya)
Ronny juga mengatakan, usaha pemerintah dalam menanggulangi anak jalanan dan anak terlantar adalah membuat kebijakan-kebijakan sesuai dengan program penanggulangan anak, termasuk penanggulangan sosial, pendidikan, peningkatan SDM, pemerataan pendapatan dan kesejahteraan.
“Sesuai dengan amanat UUD 45 yaitu, anak terlantar itu dipelihara oleh negara. Jadi artinya, pemerintah bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan pembinaan anak-anak terlantar termasuk anak jalanan,” katanya.
Menurut Ronny, kegiatan ini diupayakan memperbaiki kondisi anak jalanan melalui berbagai kegiatan, salah satunya akan ada 50 anak jalanan untuk dikirim ke luar kota, yakni Kota Yogyakarta mengikuti pembinaan mental, pembinaan rohani, perawatan kesehatan dan peningkatakan pendidikan.
“Sehingga diharapkan dapat memiliki masa depan yang lebih baik. Kami akan upayakan 50 anak jalanan untuk dikirimkan ke Yogyakarta. Semua anggaran dan fasilitas di sana sudah disiapkan oleh dinas terkait yakni, dinas sosial,” ucapnya.

Foto bersama Wabup Jayawijaya Ronny Eloper, Plt Kadis Sosial dan Staf Dinsos Jayawijaya bersama anak-anak jalanan dalam kegiatan pembinaan Dinsos Kabupaten Jayawijaya. (Foto: Kominfo Jayawijaya)
Ronny juga berharap kegiatan pembinaan anak jalanan ini dapat saling bekerjasama antara lembaga sosial, pemerintah dan masyarakat. “Kegiatan ini dapat disesuaikan kebutuhan dan kondisi anak jalanan itu sendiri. Tak lupa melaksanakan evaluasi secara berkala, guna memastikan program ini bisa berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan,” jelasnya.
Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jayawijaya, Simon Kalolik mengatakan, saat ini pihaknya sementara mendata dan memilah anak-anak jalanan yang akan dikirim ke Yogyakarta sesuai dengan kriteria mulai dari pemeriksaan kesehatan, surat persetujuan dari pihak keluarga, dan kelengkapan lainnya.
“Pemerintah Kabupaten Jayawijaya sudah menyiapkan kerjasama dengan salah satu lembaga yang ada di Yogyakarta yang berpola asrama. Semuanya itu di fasilitasi Pemkab Jayawijaya dan dalam waktu dekat pemerintah akan segera mengirimkan 50 anak tersebut,” pungkasnya.
Menurut Simon, program yang direncanakan ini merupakan salah satu visi misi Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya dalam mengatasi persoalan anak-anak jalanan, agar mereka bisa hidup lebih baik lagi. ***(Agris Wistrijaya)