KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Rencana Polda Papua merekrut 2.000 bintara Polri asli Papua menjadi angin segar bagi putra daerah di bumi cenderawasih.
Apalagi dalam pernyataannya, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri Telah telah menyiapkan kuota khusus bagi anak kepala suku maupun ondoafi.
Kabar ini tentu mendapat sambutan baik dari para Ondoafi atau pemimpin adat serta tokoh adat. Boas Asa Enoch, Ondoafi Kampung Sosiri, Kabupaten Jayapura, salah satunya.
Menurut Boas, program Polda Papua dalam penerimaan Polri untuk anak-anak kepala suku, sangat baik. Program ini sebuah penghormatan dari instansi kepolisian terhadap para ondoafi dan kepala suku di Papua.
“Iya, pada dasarnya kami sangat berterimakasih kepada Kapolri dengan pak Kapolda. Karena sudah punya upaya memberikan kesempatan terhormat,” kata Boas, Senin 1 April 2024.
Boas mengaku bangga dengan program penerimaan bintara Polri khusus bagi anak-anak Papua. “Luar biasa itu dan sangat menghargai ondoafi-ondoafi ini. Mereka (Kapolri dan Kapolda) memang tapi mereka bukan anak Jayapura, tapi mereka tahu persis bagaimana itu anak adat,” ujarnya.
Dia berharap proses perekrutan calon bintara Polri bisa terlaksana sesuai prosedur, sehingga dapat tepat sasaran dan tidak terkesan demi memenuhi kuota. Misalnya dari segi kesehatan calon bintara Polri.
“Itu pun dia anak-anak ondoafi, tapi kalau memang kondisi kesehatannya tidak menguntungkan, ya tidak bisa dipaksakan,” katanya.
Respons lainnya datang dari Tokoh Adat Kepulauan Yapen, Jellin Ismail Payai. Menurut dia, program ini adalah salah satu upaya dari pihak Kepolisian untuk memberdayakan orang asli Papua.
Jellin pun menyampaikan terima kasih atas kepedulian Kapolda Papua terhadap anak-anak asli Papua yang ingin menjadi polisi. Dia berharap rekrutmen dapat berlangsung terbuka dan transparan.
“Kami harap proses rekrutmen tidak ada praktik-praktik nepotisme. Lalu, Polda Papua juga betul-betul menyiapkan program tersebut secara matang demi mencegah masalah-masalah ke depan,” katanya.
Pada kesempatan itu, Jellin juga menyampaikan beberapa hal yang perlu menjadi catatan dalam penerimaan calon bintara Polri. Salah satunya, Polda Papua perlu membuka pendaftaran atau sub panitia daerah (Panda) khususnya di wilayah Kepulauan Yapen dan Waropen.
“Nah, mungkin ada catatan saya khusus kami di Yapen. Kami butuh Sub Panda jadi satu kalau memang bisa begitu,” pintanya.
Menurut Jellin, anak-anak di Kabupaten Kepulauan Yapen dan Waropen cukup kesulitan jika ingin mengikuti proses rekrutmen bintara Polri. Sebab, calon bintara Polri harus melakukan perjalanan jaug menuju Kabupaten Biak dan Jayapura apabila lolos ke tahapan berikutnya.
“Tapi kalau dari Yapen lalu ke Biak baru ke Jayapura, waduh, banyak yang sudah mengeluh ke kami. Kami tampung itu dan ya syukurlah hari ini saya bisa sampaikan ke Polda,” ucapnya.
Selama tiga tahun kepemimpinan, Kapolda Papua, Irjen Mathius D. Fakhiri telah merekrut 3.939 anggota Polri. Adapun rinciannya, 2.167 personel pada 2021, 794 personel pada 2022 dan 978 personel pada 2023. *** (Imelda)