Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

PUBLIK · 25 Feb 2024 21:12 WIT

OAP Juga Bisa Tampil di Ajang MTQ Nasional


					Pelatihan Terpadu Cabang Tilawatil Qur’an dan Hifzhil Qur’an dalam Penjaringan OAP. (Foto: Kanwil Agama Papua) Perbesar

Pelatihan Terpadu Cabang Tilawatil Qur’an dan Hifzhil Qur’an dalam Penjaringan OAP. (Foto: Kanwil Agama Papua)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura– Pelatih tilawah dan tahfidz Al-Qur’an yang juga Dewan Hakim Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) juga Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqah Al-Hadist (STQH) tingkat nasional, Hj. Umi Khusnul Khotimah meyakinkan orang asli Papua (OAP) bisa tampil pada MTQ tingkat nasional. Caranya, dengan latihan intensif dan serius.

“OAP punya potensi besar tampil di MTQ Nasional. Melihat semangatnya insyaallah bisa tampil di ajang MTQ Nasional,” katanya, saat penutupan Pelatihan Terpadu Cabang Tilawatil Qur’an dan Hifzhil Qur’an dalam Penjaringan OAP,  Sabtu 24 Februari 2024 di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BPSDA) Provinsi Papua Kotaraja, Kota Jayapura, Papua.

Pelatihan Terpadu Cabang Tilawatil Qur’an dan Hifzhil Qur’an dalam Penjaringan OAP. (Foto: Kanwil Agama Papua)

Umi juga mengapresiasi upaya Ketum dan Pengurus LPTQ dalam penjaringan OAP untuk dikembangkan potensinya sebagai langkah progresif yang luar biasa dalam pandangannya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Papua, H.M.B. Setyo Wahyudi berharap kegiatan ini menjadi awal untuk Provinsi Papua dapat berkelanjutan.

“Kita harapkan ada konsep-konsep berkelanjutan khususnya buat OAP, dan non OAP. Kita semua berkewajiban untuk melakukan pembinaan”, ujarnya.

Kata Setyo, pelatihan ini lebih khusus mencari potensi OAP, sehingga ke depan bisa memunculkan para pembaca dan penghafal Al-Qur’an (hafidz) OAP di ajang nasional.

“Ini masih permulaan sekali, dan kita akan munculkan dari kabupaten hingga provinsi, tahap selanjutnya apa, untuk meningkatkan kualitas,” kata Setyo yang juga Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BAPPENDA) Provinsi Papua.

Pelatihan Berkelanjutan

Pelatihan Terpadu Cabang Tilawatil Qur’an dan Hifzhil Qur’an dalam Penjaringan OAP. (Foto: Kanwil Agama Papua)

Pasca penjaringan dan pelatihan, LPTQ Provinsi Papua akan melakukan pelatihan  tingkat provinsi dan akan dilakukan pendampingan terus menerus, bahkan akan berlatih  di Jakarta.  “Ini semua untuk membekali peserta asal Papua khususnya OAP, agar dapat tampil di tingkat nasional,” ujarnya. 

Senada dengan itu Ketua Panitia Dr. H. Syaiful Muhyidin mengatakan, pelatihan ini diharapkan menjadi bekal untuk OAP dalam membaca dan menghafal Qur’an lebih berwawasan luas, mampu bersaing dari tingkat bawah sampai nasional, dan mampu membawa nama baik Papua, lebih baik dari sebelum mengikuti pelatihan. 

“Inilah program pertama yang dijalankan. Harapannya, bisa dilakukan pembinaan secara berkala, model dan waktunya,” jelas akademisi yang menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk Papua ini.

Untuk langkah ke depan, Ketua Umum LPTQ menyatakan, jika Hj. Umi dan tim bersedia, dan waktu para peserta yang merupakan para siswa sekolah berbagai tingkatan memungkinkan, pelatihan intensif di Jakarta dapat diupayakan. Sebelum itu, pembinaan di tingkat kabupaten, kota dan provinsi juga dijalankan. 

“Sehingga dengan proses yang dijalankan, saat tampil di ajang nasional ada yang bisa kita bawa pulang, kita persembahkan untuk Papua dan pimpinan di daerah ini,” jelasnya.

“Yang terpenting, kita berikhtiar sehingga di antara peserta ada yangg muncul jadi juara nasional. Artinya,  jika tidak tahun ini, insyaallah tahun depan, dan seterusnya”, ungkapnya optimis.

Ia mengatakan akan melaporkan hasil pelatihan ini pada Pj. Gubernur Provinsi Papua, yang walaupun terselenggara singkat namun tidak mengurangi semangat para peserta.

“Mudah-mudahan semangat tidak kendur seperti Papua yang pertama kali melihat sinar matahari. Maka di masa depan akan tampil qori dan hafidz dari Papua. Kita mohon pada Allah apa yang kita inginkan mendapat ridho-Nya”, harap Setyo.

Pelatihan singkat ini kata Umi, menjadi tahap untuk dapat mengenali potensi peserta terlebih dulu. “Setelah saya dengar, anak-anak Papua sangat potensial. (Gaya baca) Arabnya tampak. Ada yang belum rapi dibenahi,” saran Umi.

Dari pelatihan singkat ini, peserta tampak bersemangat dan jika terus seperti ini,  ada pembimbing yang kuat telaten, merapikan bacaan, insyaallah baik hasilnya. Dalam latihan yang dilatih dan melatih menurutnya sama-sama penting.

“Pelatihan berjalan dengan sangat baik. Luar biasa semangat anak-anak, tiap saya datang sudah kumpul semua,” ujarnya mengapresiasi.

“Untuk dihafal, bagusnya dibaca dengan baik dulu. Setelah (Jumat) malam dicoba diperbaiki, esoknya sudah bagus,” sambung Umi.

Pelatihan Terpadu Cabang Tilawatil Qur’an dan Hifzhil Qur’an dalam Penjaringan OAP. (Foto: Kanwil Agama Papua)

Untuk Papua, ia menyatakan bersedia melatih di Jakarta, jika Ketua Umum dan Pengurus LPTQ menghendaki. Menurutnya, tim pelatihnya juga bersedia menerima dan melatih murid dari Papua, bahkan sebagai prioritas.

Insyaallah siap kapan saja bersedia untuk melatih Papua,” jelasnya.

Merespon komitmen Hj. Umi dan tim untuk melatih peserta dari Papua, Ketua Umum LPTQ merencanakan pelatihan ke depan terjadwal, dengan membuat klasifikasi kelas pemula dan lanjut, lebih sistematis.

“Kita maju terus ke depan, tantangan dan hambatan akan kita lalui. Adik-adik akan membawa nama harum Papua. Papua tadinya satu jadi 4 dan semoga Papua tetap di depan. Kita harus tunjukan walaupun dengan keterbatasan (anggaran). Kekurangan menjadi penyemangat orang-orang sukses. Dengan lahirnya DOB kita tetap semangat dan bergandengan tangan.  Kita bergandengan tangan berkolaborasi,” Setyo kembali  menyemangati 56 peserta.

Ketua Umum LPTQ mengajak semua pemangku kepentingan, termasuk dari unsur pesantren untuk bekerjasama, bersinergi, membangun sistem pembinaan yang lebih baik.  Ia menegaskan keyakinannya dalam hal ini, bahwa Papua bisa.

Menurut Syaiful, setelah usai, kegiatan ini akan dievaluasi, selanjutnya program apa yang akan dikembangkan setelah ini, sehingga betul-betul tujuan dalam pengembangan di LPTQ di bidang tilawah dan hifzhil betul-betul dirasakan seluruh masyarakat, termasuk OAP. 

Kegiatan pelatihan menurutnya berjalan baik dan lancar peserta sehat wal ‘afiat. “Dari kegiatan ini harapan dari pelatihan ini kemarin sebagaimana disampaikan sebagai latar belakang, yaitu ketidakseimbangan orang asli Papua dan non orang asli Papua (pada ajang STQH dan MTQ),” jelasnya.

Pelatihan ini disadarinya sangat kurang. Misal di cabang tilawah baru 3 lagu.  “Di hifzhil dapat ikuti dengan baik, namun untuk maksmialnya masih dirasa kurang,” terang Syaiful.

Kegiatan pelatihan terpadu untuk mengawali, khususnya di bidang pembinaan dan diklat.  Ia menyatakan sangat berterima kasih untuk dua pelatih dari Tangerang, Provinsi Banten, yang sudah menyempatkan hadir melatih anak-anak di Papua.  *** (Rilis)

Artikel ini telah dibaca 61 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Prevalensi Stunting Tinggi di Kota Jayapura, Ketum PKK Pusat: Perlu Perbaiki Pola Asuh

25 July 2024 - 23:11 WIT

Jangan Gelisah! Syarat Bikin SIM Pakai BPJS Belum Berlaku di Papua

25 July 2024 - 20:12 WIT

Sah! Paulinho Tawer Pimpin DPD ICAKAP Papua Barat Daya

24 July 2024 - 19:18 WIT

Papua Nugini Studi Banding ke Kota Jayapura Kembangkan Pendidikan Vokasi

23 July 2024 - 20:10 WIT

Presiden Jokowi: Balita dan Anak di Papua Harus Vaksinasi Polio

23 July 2024 - 16:25 WIT

Rayakan Hari Anak Nasional, PLN IP UBP Holtekamp Berbagi Kasih di Panti Asuhan

22 July 2024 - 14:36 WIT

Trending di PUBLIK