Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

BISNIS · 19 Jan 2025 00:08 WIT

Modern Electrifying Agriculture Hasilkan 53 Ribu Lebih Pelanggan Baru PLN


					Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kilovolt (kV) PLN membentang di kawasan persawahan Desa Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur sebagai bagian dari upaya mendukung program _Electrifying Agriculture_ untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Foto: PLN Perbesar

Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kilovolt (kV) PLN membentang di kawasan persawahan Desa Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur sebagai bagian dari upaya mendukung program _Electrifying Agriculture_ untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Foto: PLN

KABARPAPUA.CO, Jakarta–  Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero) menunjukkan kinerja mentereng sepanjang tahun 2024. Program PLN khusus untuk sektor pertanian, perikanan, perkebunan hingga peternakan ini tercatat telah dimanfaatkan oleh total 300.535 pelanggan, naik 53.539 pelanggan dibanding tahun 2023 yang sebanyak 246.996 pelanggan.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa program EA dirancang untuk mendorong modernisasi agrikultur di Indonesia dengan adopsi teknologi pertanian modern berbasis listrik. Melalui program ini, para petani diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan penghasilan secara signifikan.

“Melalui program ini, kami berupaya menciptakan _Creating Shared Value_ (CSV) yang memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan pemanfaatan teknologi agrikultur berbasis listrik, ekosistem pertanian menjadi lebih modern, yang kemudian berdampak pada peningkatan produktivitas petani,” ujar Darmawan.

Sepanjang tahun 2024, total daya tersambung dalam Program EA PLN mencapai 4.203,36 Mega Volt Ampere (MVA), dengan konsumsi listrik mencapai 6,17 Terawatt Hour (TWh).

Hal ini berdampak positif pada peningkatan penjualan tenaga listrik pelanggan EA yang tumbuh sebesar 10,15% dan diiringi pertumbuhan pendapatan yang meningkat sebesar 9,35% Year on Year (YoY).

“Lewat Program EA, PLN berdedikasi untuk menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua. Kami juga ingin berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan di Indonesia melalui penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat, serta memastikan ketahanan pangan dengan gizi yang sehat, sesuai dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” imbuh Darmawan.

Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kilovolt (kV) PLN membentang di kawasan persawahan Desa Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur sebagai bagian dari upaya mendukung program _Electrifying Agriculture_ untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Foto: PLN

Komandan Satuan Tugas Pertahanan Pangan (Dansatgas Hanpangan) Kementerian Pertanian RI, Mayor Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani memaparkan, penggunaan pompa air listrik diproyeksikan dapat menghemat biaya operasional petani dan meningkatkan efisiensi waktu. Dengan suplai listrik andal dari program EA PLN, strategi ini diharapkan memberikan dampak signifikan untuk ketahanan pangan di masyarakat.

“Targetnya, dengan adanya EA, produktivitas petani dapat meningkat. Menggunakan pompa listrik akan lebih hemat biayanya dibandingkan dengan menggunakan pompa air dengan bahan bakar solar,” ujar Ahmad.

Sementara itu, manfaat Program EA PLN dirasakan langsung oleh Kelompok Tani Mekar Sari Desa Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur. Ketua Kelompok Tani Mekar Sari, Gatot (59) mengatakan bahwa kehadiran listrik ke persawahan berhasil menghemat biaya operasional petani hingga 300%.

“Dengan menggunakan pompa listrik, kami para petani dapat menghemat pengeluaran operasional jika dibanding menggunakan pompa diesel. Biasanya biaya yang dikeluarkan jika menggunakan pompa diesel adalah Rp1.500.000,- dengan pompa listrik biaya yang dibutuhkan hanya Rp500.000,- sehingga bisa meningkatkan produksi pertanian,” ungkap Gatot.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Dydik Rudi Prasetya mengatakan kehadiran listrik PLN melalui Program EA memungkinkan petani menggunakan sistem pengairan sumur, sehingga meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) Padi lebih dari 300.

”Ponorogo saat ini masuk menjadi objek Panen Raya IP 200, IP 300 dan IP 400 di mana ini semua adalah efek dari listrik masuk sawah guna kebutuhan pengairan para petani,” terang Dydik.*** (SiaranPers)

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

BPJS Kesehatan Jayapura Kenalkan Program Rehab Atasi Tunggakan Iuran

6 February 2025 - 22:38 WIT

Valentine Romantis di Horison Ultima Entrop

6 February 2025 - 20:34 WIT

Bulan K3, IP UBP Holtekamp Sosialisasi Perubahan Iklim

6 February 2025 - 17:33 WIT

Jangan Khawatir, LPG dan BBM di Maluku Utara Mencukupi Kuota

5 February 2025 - 16:53 WIT

BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Serunya Pameran UMKM dengan Pengunjung Mancanegara

4 February 2025 - 17:12 WIT

Presiden Prabowo Resmikan Proyek Strategis Ketenagalistrikan Terbesar di Dunia

23 January 2025 - 17:33 WIT

Trending di BISNIS