KABARPAPUA.CO, Serui – Sejalan dengan 13 Akselerasi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, khususnya pada poin penguatan pembinaan kerja dan kemandirian, Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Serui berusaha terus mengembangkan program pembinaan kemandirian bagi warga binaannya.
Menurut Kepala Lapas Kelas II B Serui, Antonio Luis Pui Da Costa, beberapa program yang telah dijalankan menjadi sarana pembinaan karakter melalui aktivitas positif yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan warga binaan.
Antonio berharap berbagai kegiatan dan program yang telah dijalankan ini dapat berkelanjutan dan menghasilkan manfaat nyata, baik bagi pembinaan warga binaan maupun dalam mendukung ketahanan pangan di lingkungan lapas.

Polibek siap tanam yang disiapkan warga binaan Lapas Kelas II B Serui. (KabarPapua.co/Ainun Faathirjal)
Manfaatkan Lahan Sempit untuk Ketahanan Pangan Lewat Media Polibek
Lapas Kelas II B Serui terus mendukung program ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan sempit melalui media tanam polibek sebagi upaya pembinaan kemandirian warga binaan dalam mendukung ketersediaan pangan lokal, Kamis, 31 Juli 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan produktif berbasis pertanian urban, yang memaksimalkan lahan terbatas melalui sistem tanam dalam polibek. Tujuannya adalah untuk mendekatkan sumber pangan guna memenuhi kebutuhan konsumsi warga binaan lapas.
Kasubsi Kegiatan Kerja Lapas Kelas II B Serui, Agustinus Dimara, turun langsung mengawasi proses persiapan media tanam dan memastikan semua berjalan sesuai rencana. Selain terlibat dalam proses tanam, warga binaan juga mendapat edukasi mengenai teknik bercocok tanam sederhana, perawatan, hingga masa panen.
Kepala Seksi Pembinaan Narapidana Anak Didik dan Kegiatan Kerja Lapas Kelas II B Serui, Suparlan Purba, menambahkan, penggunaan polibek dipilih karena keterbatasan lahan serta faktor cuaca yang tidak menentu.
“Beberapa waktu lalu kami sempat menanam sayur seperti kol dan sawi di lahan terbuka, namun gagal panen karena curah hujan tinggi yang menyebabkan genangan air. Maka dari itu, kami beralih ke metode tanam polibek,” jelas Suparlan.
Suparlan menyebut, saat ini telah disiapkan 100 polibek untuk menanam kangkung dan sawi, dan cabe. Dengan harapan hasil panennya dapat mendukung konsumsi internal warga binaan serta menjadi sarana edukatif dan produktif.

Proses pembuatan Keripik Pisang berbagai varian oleh warga binaan Lapas Kelas II B Serui. (Foto dok: Lapas Kelas II B Serui)
Gali Potensi dari Balik Jeruji, Rintis UMKM Keripik Pisang
Lapas Kelas II B Serui terus mengembangkan program pembinaan kemandirian bagi warga binaan. Salah satu upaya terbaru, pelatihan pembuatan keripik pisang aneka rasa. Ini bertujuan membekali keterampilan usaha mandiri pasca menjalani masa pidana.
Menurut Antonio, produk hasil pelatihan ini telah ditawarkan kepada masyarakat, bahkan pemesanannya sudah menjangkau hingga Kabupaten Waropen. “Syukur, produk keripik warga binaan mendapat respon positif, mulai dari lingkungan lapas hingga luar daerah,” katanya.
Suparlan menambahkan, produksi awal hanya 20 bungkus, namun karena tingginya minat, pesanan melonjak menjadi 150 bungkus. Keripik pisang ini hadir dalam tiga varian rasa: coklat, balado, dan original, dengan kualitas yang mampu bersaing di pasaran.
Kegiatan ini juga, kata Suparlan, memanfaatkan pisang lokal yang melimpah di Serui, serta menjadi sarana menggali potensi dan bakat warga binaan.
“Kami baru merintis sejak akhir Mei, dan berharap program ini dapat terus berkembang serta didukung instansi terkait, khususnya Dinas Koperasi dan UMKM,” tutur Suparlan.
Suparlan berharap, program UMKM yang dijalankan Lapas Kelas II B Serui ini mampu menciptakan produk inovatif yang diminati masyarakat luas, sekaligus membantu proses reintegrasi sosial warga binaan.

Agenda Pekan Olahraga Lapas Kelas II B Serui. (Foto dok: Lapas Kelas II B Serui)
Pekan Olahraga untuk Bina Mental dan Fisik Narapidana
Dalam menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Lapas Kelas II B Serui menggelar pekan olahraga bersama warga binaan selama lima hari, mulai 28 Juli hingga 1 Agustus 2025.
Berbagai cabang olahraga seperti futsal, bola voli, catur, dan gaple dilombakan dalam kegiatan ini. Tujuannya, meningkatkan kesehatan, membina mental dan karakter, menumbuhkan sportivitas, serta menjadi sarana menyalurkan bakat dan mempersiapkan warga binaan kembali ke masyarakat.
Kegiatan dibuka secara resmi Kepala Lapas Kelas II B Serui, Antonio Luis Pui Ximenes Da Costa, dengan pertandingan futsal persahabatan antara tim pejabat struktural lapas melawan tim warga binaan lanjut usia.
Antonio menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan yang holistik, sehat, dan partisipatif, sekaligus untuk mempererat rasa persaudaraan antara petugas dan warga binaan.
“Pekan olahraga ini juga menjadi sarana pembentukan keterampilan serta menekan pikiran negatif warga binaan selama menjalani masa pidana. Kegiatan ini disambut antusias dan diharapkan terus berlanjut, tak hanya saat menyambut HUT RI saja,” katanya.
Selain sebagai sarana hiburan dan pembinaan fisik, kata Antonio, kegiatan ini juga memperkuat hubungan emosional serta menciptakan suasana kekeluargaan di lingkungan lapas melalui pendekatan pembinaan yang humanis. ***(Ainun Faathirjal)




















