KABARPAPUA.CO, Nabire– Satgas Operasi Damai Cartenz menyebutkan terduga pelaku penembakan 2 personel Brimob di Jalan Trans Nabire adalah kelompok kriminal bersenjata (KKB) Aibon Kogoya. Kedua korban adalah Brigpol Muhammad Arif Maulana (34) dan Bripda Nelson Runaki (26).
Hal ini diketahui dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP). Dalam penyelidikan tersebut, saksi melihat dua orang tak dikenal bersenjata laras panjang, berambut gimbal, dan mengenakan celana pendek, menuruni bukit di sisi kanan lokasi kejadian. Para pelaku langsung menembaki keduanya saat bertugas di Distrik Siriwo, Kabupaten Nabire, pada Rabu 13 Agustus 2025, sekitar pukul 10.50 WIT.
Penyerangan tersebut juga mengakibatkan hilangnya dua pucuk senjata panjang AK-101, enam magazen, serta satu body vest.
Sedangkan barang bukti yang berhasil diamankan antara lain 9 selongsong peluru kaliber 7,62 mm, 9 selongsong kaliber 5,56 mm, dua telepon seluler milik korban, headset, serta satu proyektil yang ditemukan pada tubuh Brigpol Arif Maulana.
Kedua almarhum dikenal sebagai sosok polisi yang senang bersosialisasi dan ramah kepada masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya warga di tempat almarhum bertugas merasa kehilangan, kedua almarhum juga merupakan tulang punggung keluarga, keduanya melaksanakan tugasnya dengan tulus di daerah terpencil dengan segala keterbatasannya.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, didampingi Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga menyampaikan rasa duka mendalam sekaligus menegaskan komitmen penegakan hukum.
“Kami sangat berduka atas kehilangan dua personel terbaik yang gugur saat menjalankan tugas negara. Langkah tegas dan terukur akan dilakukan untuk mengejar pelaku, khususnya kelompok KKB, serta memastikan keamanan di wilayah tersebut,” ujarnya.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada.
“Percayakan sepenuhnya proses pengejaran dan penegakan hukum kepada aparat keamanan. Keamanan adalah tanggung jawab bersama, dan kerja sama masyarakat sangat penting dalam menjaga Papua tetap aman,” tegasnya.
Pengorbanan Brigpol Muhammad Arif Maulana dan Bripda Nelson Runaki menjadi pengingat akan besarnya risiko yang dihadapi aparat keamanan dalam menjaga keselamatan warga dan stabilitas di Papua.
Saat ini, kedua jenazah telah diserahkan kepada keluarga untuk prosesi pemakaman. Aparat keamanan terus melakukan pengejaran terhadap kelompok KKB pimpinan Aibon Kogoya dan memperkuat pengamanan di jalur strategis Trans Nabire–Paniai guna mencegah terulangnya kejadian serupa. *** (Rilis/Imelda)




















