KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura– Kapolda Papua, Irjen Pol Patrige Renwarin mengambil langkah preventif menyusul terjadinya kekerasan kepada para pekerja tambang di Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Langkah tersebut yakni menginstruksikan tiga kapolres di Yahukimo, Asmat, dan Pegunungan Bintang untuk berkoordinasi dengan forkopimda dan para kepala daerahnya agar mengeluarkan edaran larangan keras terhadap aktivitas tambang ilegal.
“Penambangan ilegal menjadi akar dari banyak permasalahan, termasuk konflik dan ancaman keamanan. Kami mendorong seluruh pihak untuk mendukung larangan keras ini,” tegas Kapolda, Sabtu 12 April 2025.
Konflik kekerasan yang terjadi kepada pekerja tambang ilegal tak hanya terjadi kali ini saja. Namun, dalam kurun waktu 3 minggu terakhir, Polda Papua mencatat terjadi peningkatan kejahatan di wilayah pegunungan Papua, khususnya di Kabupaten Yahukimo dan Pegunungan Bintang.
Insiden paling tragis adalah penyerangan oleh KKB terhadap pendulang emas yang menyebabkan 11 orang tewas. “11 korban yang teridentifikasi sebagai pekerja tambang sudah dievakuasi,” kata Patrige.
Saat ini, 10 jenazah telah berhasil dievakuasi ke Dekai, sementara satu jenazah lainnya telah dievakuasi ke Boven Digoel. Kepolisian setempat berkoordinasi dengan paguyuban dan keluarga korban untuk menentukan pemakaman korban.
Kapolda bilang, berdasarkan keterangan saksi, pelaku penyerangan menggunakan parang, kampak, dan panah. Saksi hanya mengidentifikasi bahwa pelaku merupakan orang asli Papua.
“Kami terus menggali informasi lebih lanjut terkait kelompok-kelompok yang terlibat. Meski belum ada pelaku yang tertangkap, kami yakin para pelaku saling mengenal,” tambah Kapolda. *** (Imelda)