KABARPAPUA.CO, Wamena – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya melalui Asisten III Sekda Jayawijaya Pilatus Lagowan hadir dalam Musyawarah Pembentukan Jaringan Perempuan Kabupaten Jayawijaya di Gedung Soska, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Jumat, 14 Maret 2025.
Dalam sambutan Bupati Jayawijaya yang dibacakan Asisten III Sekda Pilatus Lagowan mengatakan, acara ini dibuat dalam rangka membela hak-hak perempuan adat Baliem yang diselenggarakan oleh Yayasan Humi Inane dan bekerja sama dengan Forum Kerja sama LSM Papua dan The Samdhana Insitute.
“Pemkab Jayawijaya memberika apresiasi untuk kegiatan ini sebagai langkah untuk meningkatkan hak-hak dan martabat perempuan khususnya di Kabupaten Jayawijaya,” jelas Pilatus yang membacakan sambutan Bupati Jayawijaya.
Pada umumnya, kata Pilatus, peran perempuan Baliem sangatlah besar dalam sebuah keluarga, dimana kaum perempuan banyak mengerjakan kebutuhan keluarga mulai dari mengurus rumah tangga, berkebun hingga berjualan hasil kebun di pasar.
“Hal ini membuat perempuan Baliem pada umumnya hanya sibuk bekerja mengurus rumah tangga saja dan jarang ada yang terjun langsung dalam dunia politik maupun dalam kemasyarakatan. Akan tetapi secara tak langsung, perempuan Baliem berperan juga dalam proses pembangunan, yaitu dalam hal meningkatkan kesejahteraan dalam keluarga masing-masing,” jelasnya.

Saat kegiatan Musyawarah Pembentukan Jaringan Perempuan di Wamena. (KabarPapua.co/Agris Wistrijaya)
Pada saat ini, kata Pilatus, banyak perempuan baliem yang terlibat di berbagai bidang, bahkan ada yang sudah menjadi pimpinan dalam lembaga pemerintahan maupun lembaga masyarakat lainnya.
Selain itu, kata Pilatus, pemerintah terus berupaya dalam meningkatkan pemberdayaan kaum perempuan untuk kesetaraan gender, yaitu dengan meningkatkan jumlah perempuan dalam kegiatan ekonomi atau bidang ketenagakerjaan.
“Juga meningkatkan jumlah perempuan dalam pengambilan keputusan di pemerintahan, menargetkan perwakilan 10 persen perempuan dalam pemilu legislatif, menyarankan wajib belajar 12 tahun, meningkatkan program pemberantasan buta huruf, meningkatkan kesehatan pelayanan ibu dan anak, serta memberikan edukasi kepada ibu hamil dan calon orang tua,” jelasnya.
Selain itu, kata Pilatus, yang diharapkan juga dalam musyawarah ini adalah dapat meningkatkan kesadaran dan peran serta perempuan Lembah Baliem, mengajak sebanyak mungkin perempuan Baliem untuk ikut terlibat secara langsung dalam proses pembangunan di Kabupaten Jayawijaya.
“Kami juga berharap kepada Yayasan Huma Inane dapat selalu berkomunikasi dengan Pemkab Jayawijaya melalui instansi atau lembaga terkait, sehingga program-program yayasan dapat berjalan secara maksimal.Pemerintah daerah akan memberikan dukungan terhadap upaya pemberdayaan perempuan lembahBaliem,” tutupnya. ***(Agris Wistrijaya)