KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Ricuh massa iring-iringan jenazah mantan Gubernur, Lukas Enembe di wilayah Kota Jayapura telah mencoreng suasana duka masyarakat Papua. Aksi anarkis menyebabkan puluhan bangunan terbakar, serta 14 orang terluka.
Aksi anarkis dimulai dari kedatangan jenazah Lukas Enembe di Sentani, Kabupaten Jayapura dengan melakukan aksi pelemparan batu kepada warga, aparat dan pertokoan. Kendaraan dinas TNI dan Polri turut menjadi sasaran.
Kericuhan berlanjut hingga massa membakar pertokoan milik Koperasi Korem 172/PWY di persimpangan Jalan Perumnas Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura. Api menghanguskan beberapa rumah dinas TNI Bucend III Waena.
Bangunan Denkesyah Waena beserta poli kliniknya ikut terbakar. Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono, S.I.P, menyesalkan aksi tidak terpuji massa pengiring jenazah Lukas Enembe.
Pihaknya menyebut aksi tersebut telah mencoreng dan merusak hari berbelasungkawa masyarakat Papua atas meninggalnya mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe. Seharusnya aksi anarkis tidak perlu jadi di tengah suasana duka.
“Niat kita semua baik yaitu mengantarkan jenazah hingga ke tempat persemayaman dan pemakamannya. Saya yakin pihak keluarga besar Lukas Enembe juga tidak menginginkan terjadinya hal seperti ini. Harusnya kita berduka, malah kita harus membersihkan dan memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh kericuhan ini,” ujar Dedi, pada Jumat 29 Desember 2023.
Dedi juga menyayangkan pembakaran Denkesyah Waena yang merupakan salah satu fasilitas kesehatan bagi masyarakat Waena. Peristiwa ini akan menganggu pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat.
“Padahal keberadaan poli klinik Denkesyah sebagai faskes pertama pelayanan BPJS di wilayah ini sangat membantu masyarakat. Fasilitas terbakar habis, kita harus membangun dari awal. Begitu juga beberapa rumah prajurit yang ikut terbakar dari imbas api yang menjalar dari ruko yang berada di depan jalan,” katanya sembari masih mendata kerugian negara atas kejadian itu. *** (Rilis)