Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR PAPUA · 23 Feb 2024 18:05 WIT

Bulog Papua Sebut Biaya Transportasi Picu Kenaikan Harga Beras


					Kepala Wilayah Perum Bulog Papua dan Papua Barat, Ahmad Mustari. (KabarPapua.co/Imelda) Perbesar

Kepala Wilayah Perum Bulog Papua dan Papua Barat, Ahmad Mustari. (KabarPapua.co/Imelda)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Kepala Wilayah Perum Bulog Papua dan Papua Barat, Ahmad Mustari, menyebut kenaikan harga beras di wilayah Papua dipicu oleh biaya transportasi.

Menurut Ahmad, harga beras Bulog sebesar Rp10.550. Harga ini belum termasuk biaya transportasi pengiriman ke daerah. “Harga 10.550 rupiah itu pengambilan pada pintu Gudang Bulog, kalau kita jual di Kabupaten Keerom, tentu membutuhkan biaya transportasi,” terangnya, Rabu 23 Februari 2024.

Meski demikian, Ahmad memastikan Bulog tidak melakukan kenaikan harga atau masih menerapkan harga nasional. “Kita tidak semena-mena bahwa misalnya di pasar kurang minyak goreng, beras dan terus kita menaikan harganya, itu tidak mudah,” ungkap Ahmad.

Dia juga menegaskan bahwa beras yang Bulog salurkan adalah beras premium dan dikatagorikan beras medium. Karena kebutuhan untuk bantuan pangan seta jatah ASN, TNI- Polri yaitu beras kualitas baik.

“Jadi dengan adanya kenaikan harga beras tentunya masyarakat tidak perlu merasa panik, tetapi bulog terus melancarkan dan menyalurkan beras ke masyarakat. Sehingga masyarakat bisa membeli, yang penting Bulog tidak menaikan harga dan masih memakai harga nasional,”  katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Papua, Samuel Siriwa menghimbau masayarakat dapat memanfaatkan pangan lokal untuk konsumsi dengan adanya kenaikan harga beras.

“Untuk solusinya masyarakat perlu konsumsi pangan lokal, seperti ubi-ubian, sagu dan sebagainya,”ujar Siriwa

Dia meyakini dengan pengembangan pangan lokal yang ada di tempat sekitar dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan di daerah. *** (Imelda)

Artikel ini telah dibaca 88 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Ombudsman Papua Selesaikan 48 Laporan Masyarakat hingga Juni 2024

26 July 2024 - 20:23 WIT

Revitalisasi Armada, Dinas Perikanan Kota Jayapura Hibahkan 6 Kapal Penangkap Ikan

26 July 2024 - 10:57 WIT

Momen Harganas, 50 Keluarga Berisiko Stunting di Kota Jayapura Terima Bantuan

25 July 2024 - 21:23 WIT

92 Persen Warga Papua Terlindungi Jaminan Kesehatan

25 July 2024 - 18:36 WIT

Harapan Irjen Fakhiri di Momen HAN 2024: Anak Papua Jadi Generasi Emas

22 July 2024 - 15:00 WIT

Upaya Pemprov Papua Antisipasi Bencana Kebakaran di 9 Daerah

16 July 2024 - 18:07 WIT

Trending di KABAR PAPUA