Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR PAPUA · 14 Jan 2024 00:01 WIT

Biaya Distribusi Logistik Pemilu 1 TPS di Pedalaman Papua Capai Rp150 Juta


					Logistik Pemilu di Gudang KPU Kota Jayapura, Sabtu 13 Januari 2024. (KabarPapua.co/Natalya Yoku) Perbesar

Logistik Pemilu di Gudang KPU Kota Jayapura, Sabtu 13 Januari 2024. (KabarPapua.co/Natalya Yoku)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua membocorkan biaya distribusi logistik Pemilu 2024 di wilayah pedalaman timur Indonesia.

Menurut Ketua KPU Papua, Steve Dumbon, distrik logistik untuk 1 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di pedalaman mencapai Rp150 juta. Anggaran tersebut sudah termasuk dropping lalu jemput dua kali.

“Di Papua ini biaya operasional untuk kayak distribusi logistik ke pedalaaman 1 TPS saja itu bisa memakan biaya sampai 150 juta  rupiah. Karena sudah termasuk dengan distribusi dropping lalu jemput dua kali, ” katanya, Sabtu 13 Januari 2024.

Steve menyebut, tingginya biaya distribusi, karena kerawanan daerah, termasuk medan dan cuaca. Salah satunya  kepulauan terluar Mapia di Kabupaten Supiori.

“Pulau Mapia, meskipun  hanya terdapat 1 TPS, tetapi ya mereka juga punya hak, sehingga memang pendistribusiannya sedikit sulit tapi kita sudah simulasikan,” ujarnya.

Sewa Helikopter Jika Gelombang Laut Tinggi

Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey secara simbolis membuka segel surat suara Pemilu 2024, Sabtu 13 Januari 2024. (KabarPapua.co/Natalya Yoku)

Menurut Steve, proses distribusi logistik dapat menggunakan kapal apabila gelombang laut tidak stabil. Sebaliknya, proses distribusi menggunakan helikopter apabila gelombang tinggi.

“Daerah yang agak rawan dan riskan (risiko), terutama yakni Kabupaten Mamberamo Raya. Di mana ada 2-3 distrik, kemudian Waropen dan Kabupaten Keerom,” katanya.

Steve menilai  tingkat kerawanan distribusi logisik di Kabupaten Keerom sudah tidak seperti Pemilu 2019. Sebab, 90 persen wilayah dapat dijangkau menggunakan kendaraan darat pada musim kemarau.

“Kalau musim hujan, ya kita harus siapkan dengan angkutan udara. Kami selalu koordinasi dengan teman-teman dari TNI-Polri, jika kita minta bantuan angkutan udaranya,” ujarnya.

Selain Keerom, menurut Steve, ada beberapa distrik di Kabupaten Waropen yang perlu antisipasi dalam distribusi logistik. Distrik ini terletak di perbatasan Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

“Ada juga beberapa distrik di wilayah gunung, itu tapi aksesnya sudah bisa dijangkau. Namun untuk sementara KPU Papua belum ada hambatan, makanya kami desak terus ekspedisinya,” katanya. *** (Natalya Yoku)

Artikel ini telah dibaca 89 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Ombudsman Papua Selesaikan 48 Laporan Masyarakat hingga Juni 2024

26 July 2024 - 20:23 WIT

Revitalisasi Armada, Dinas Perikanan Kota Jayapura Hibahkan 6 Kapal Penangkap Ikan

26 July 2024 - 10:57 WIT

Momen Harganas, 50 Keluarga Berisiko Stunting di Kota Jayapura Terima Bantuan

25 July 2024 - 21:23 WIT

92 Persen Warga Papua Terlindungi Jaminan Kesehatan

25 July 2024 - 18:36 WIT

Harapan Irjen Fakhiri di Momen HAN 2024: Anak Papua Jadi Generasi Emas

22 July 2024 - 15:00 WIT

Upaya Pemprov Papua Antisipasi Bencana Kebakaran di 9 Daerah

16 July 2024 - 18:07 WIT

Trending di KABAR PAPUA