KABARPAPUA.CO, Serui – Anggaran makan dan minum Asrama SMA Unggulan Dawai di Distrik Yapen Timur, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua mengalami keterlambatan selama 6 bulan.
Kepala SMA Unggulan Dawai, Pieter Torobi, Rabu 26 Juni 2024 mengaku keterlambatan 6 bulan anggaran makan menyebabkan murid dirumahkan selama 2 bulan .
Asrama yang terdiri dari 2 kamar putra dan 2 kamar putri dengan total 97 siswa. “SMA Unggulan Dawai juga memiliki 4 tenaga guru ASN bersertifikasi, 1 guru PPPK dan 8 guru honorer,” terang Pieter lewat gawainya.
Pieter berharap adanya bantuan sarana transportasi untuk memenuhi kebutuhan SMA Unggulan Dawai.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Yapen, Zakarias Sanuari, menjelaskan anggaran SMA Unggulan telah naik dari Rp 900 juta menjadi Rp 1 miliar pada 2024.
Menurut Zakarias, anggaran saat ini belum dapat disalurkan, karena Dana Alokasi Umum (DAU) bidang pendidikan belum masuk ke KAS daerah. “Dananya belum masuk ke Kas daerah. Jika sudah akan langsung disalurkan,” katanya.
Zakarias berharap kepala sekolah dan dewan guru dapat memanfaatkan Dana Bos untuk membayar kebutuhan makan dan minum siswa. Hal ini juga demi mendukung proses belajar dan mengajar di sekolah
“Pendidikan pembelajaran ini tidak dapat setop hanya akibat dana tersebut belum cair atau terlambat. Soal dana masuk, kita tidak dapat menjawab, karena ini merupakan urusan dari BKD,” jelasnya. *** (Ainun Faathirjal)