KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Festival Jayapura Makan Ikan Asar atau Jamaika resmi digelar di Kampung Nelayan Hamadi, Jumat 5 Juli 2024. Festival dibuka Penjabat Wali Kota Jayapura, Christian Sohilait.
Dalam penyelenggaraan festival juga dilakukan launching website promosi wisata Jayapura. 43 UMKM terlibat dalam Festival Jamaika. Mereka terdiri dari 34 usaha kuliner dan 9 perajin kriya.
Festival Jamaika menghadirkan bazar ikan asar, tarian kreasi, pameran kriya, tour wisata laut, tour Pulau Kura-kura, serta edukasi dengan melibatkan narasumber dari berbagai OPD dan stakeholder.
Berbagai lomba juga mewarnai Festival Jamaika, mulai dari cipta menu berbahan dasar ikan, dayung tradisional, perahu hias hingga renang. Ada juga lomba menggambar dan mewarnai, serta lomba baku cakar kole-kole dari barang bekas.
“Festival ini memiliki dua momentum besar. Pertama momentum makan ikan, kedua momentum pesta,” kata Penjabat Wali Kota Jayapura, Christian Sohilait dalam sambuatannya.
Pada festival, Christian juga mendengungkan gemar makan ikan kepada masyarakat Kota Jayapura. “Kita harus mencontoh negara Jepang. Dunia bilang orang jepang sehat karena mereka makan ikan, sampai ikan mentah mereka makan, karenanya menjadi orang cerdas di dunia,” ujarnya.
Menurut Christian, dua momentum pada Festival Jamaika hanya terjadi setahun sekali di Kampung nelayan. Ia pun mengajak seluruh warga Kota Jayapura untuk bersama-sama memeriahkan Festival Jamaika.
“Setop kasi macet kafe-kafe tapi, mari datang ke Festival Jamaika. Disini kita sehat, karena makan ikan dan berpesta menikmati aneka kuliner dan budaya,” ucapnya.
Ia berharap Dinas Pariwisata Kota Jayapura kembali memprogramkan Festival Jamaika. “Saya pikir ini penting dan kita akan evaluasi kembali, mendesain acaranya semenarik mungkin,” tutupnya.
Ketua Panitia Festival Jamaika, Erid Rumansara, menyampaikan Festival Jamaika untuk mengangkat dan mempromosikan potensi Kampung Nelayan sebagai objek wisata baru.
Festival ini juga menjadi wadah tersedianya ruang publik sebagai ruang kreatif bagi masyarakat lokal secara berkelanjutan. Ia berharap festival ini dapat meningkatkan potensi ekonomi masyarakat lokal.
“Kami harap lewat Festival Jamaika bisa memfasilitasi masyarakat dalam pengembangan ekonomi kreatif kuliner, kriya, dan seni pertunjukan,” ucanya.
Pemilik Hak Ulayat, Laurens Ireuw memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Festival Jamaika. “Semoga acara seperti ini terus dilaksanakan setiap tahun,” harapnya. *** (Natalya Yoku)