KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Kisah pilu dialami Sulastri, wanita lanjut usia asal Jawa Barat di Kota Jayapura, Papua. Sulastri hidup sebatang kara setelah ditinggal anak dan sanak saudara pulang ke kampung halaman.
Dahulu Sulastri hidup dengan mengandalkan upah sebagai tukang pijat. Namun, semenjak kondisi kesehatannya menurun, Sulastri meninggalkan profesinya dan hidup dengan belas kasihan tetangga.
Sulastri tinggal di sebuah rumah kos di kawasan Perumahan Madura, Jalan Nuri, Distrik Abepura. Kesehariannya, Sulastri hanya berbaring menatap plafon rumah sembari membayangkan kampung halaman.
Tubuh Sulastri kini lemah, hanya bisa berbaring pasrah dengan keadaan di tanah rantau. Untuk duduk saja, Sulastri mengaku kesulitan, apalagi berjalan menapak bumi.
“Saya sudah 7 tahun tinggal di kos-kosan ini, setiap bulan saya harus bayar Rp 500 ribu,” ucap Sulastri ketika dikunjungi pasangan Abisai Rollo- H.Rustan Saru di rumah kosnya.
Sulastri mengaku hanya hidup seorang diri saja di Jayapura, sedangkan anak-anaknya sudah tidak lagi bersamanya. “Anak-anak semua sudah pulang ke Jawa. Saya hanya seorang diri disini,”ujarnya menahan sedih dan rindu.
Saat ini, Sulastri telah pasrah dengan keadaannya, karena tidak memiliki uang untuk berobat ke dokter. Pulang ke kampung halaman di Lembang, Jawa Barat adalah kerinduannya saat ini.
“Saya hanya ingin pulang kampung halaman,” aku Sulastri kepada Abisai Rollo dan H Rustan Saru yang menyambangi tempat tinggalnya.
Sulastri mengaku senang dan lega, karena ada orang baik dan masih peduli dengan kondisinya. Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Abisai Rollo dan Rustan Saru yang peduli kepadanya.
“Saya kaget karena tiba-tiba bapak Abisai Rollo dan H. Rustan Saru datang dan mau membantu saya untuk membeli tiket pesawat pulang ke kampung di Jawa,”tuturnya penuh derai air mata.
Sementara itu, Abisai Rollo menyampaikan rasa prihatinnya kepada Sulastri yang kini hidup sebatang kara tanpa sanak saudara. “Tadi dia minta untuk pulang Kampung ke Jawa bulan Desember nanti. Nanti saya akan bantu tiket pesawatnya,”katanya.
Abisai merasa terharu dan sedih ketika melihat Sulastri yang sudah sakit dan tidak bisa berdiri ini. Apalagi selama ini wanita paruh baya ini bertahan hidup dari belas kasihan warga sekitarnya.
“Saya dan H.Rustan Saru akan bantu. Kami juga akan memangil dokter untuk datang memeriksanya disini,”tutur Abisai Rollo.
Senada disampaikan, H. Rustan Saru, yang terharu mendengar cerita dari Sulastri yang hidup sebatang kara. Ia pun tak menyangka akan menemukan Sulastri saat blusukan di Kompleks Perumahan Madura.
“Tadi ibu-ibu kader posyandu yang informasikan jika ada warga mereka yang sakit. Maka kita datang melihat langsung keadaannya,”bebernya.
Rustan berharap Sulastri lekas sembuh dan bisa kembali ke Jawa bertemu keluarganya. “Kami akan panggil dokter untuk datang memeriksanya. Kami pastikan kondisi kesehatannya dulu baik, baru kita akan pulangkan ke kampung halamanya di Jawa,” pungkasnya. *** (Natalya Yoku)