KABARPAPUA.CO, Kaimana – Sebaran kasus Demam Berdarah (DBD) di wilayah Kota Kaimana, Papua Barat terbilang merata. Pada dua bulan terakhir, kasus DBD meningkat di wilayah tersebut.
Puskesmas Kaimana telah mengambil tindakan fogging sebagai langkah terakhir untuk menekan penyebaran kasus yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Penanggungjawab Program Malaria dan Pengelola Entromolog di Puskesmas Kaimana, Riswanto Iha, menyebut sejak April hingga Mei 2024, jumlah penderita DBD mengalami peningkatan.
Berdasarkan data Puskesmas Kaimana, sudah ada pasien DBD di wilayah Bumsur, Andaair, Telkom, Palapa, Pentagon. Pasien DBD juga ada di wilayah Cenderawasih, Jalan Sisir, Perindustrian, Kaki Air Besar, Polsek, Rajawali, bahkan hingga Krooy, Kampung Trikora dan Coa.
“Itu data yang ada pada kita. Jadi ada kasus DBD yang ditemukan oleh Puskesmas, tetapi ada juga yang ditemukan oleh apotek. Kalau temuan Puskesmas, kami punya data tentang alamat dan rumahnya,” jelas Riswanto pada KabarPapua.co.
Menanggapi peningkatan kasus, Puskesmas Kaimana melakukan fogging untuk pengendalian nyamuk dan fektornya. Pengasapan merupakan alternatif terakhir kalau kasusnya sudah merata.
Riswanto berpesan kepada masyarakat untuk lebih mawas diri ketika beraktivitas di luar rumah saat pagi hingga sore hari. Hal ini karena nyamuk Aedes Aegypti, mulai aktif dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore.
“Pengasapan yang kami lakukan ini untuk pengendalian nyamuk dewasa. Sementara untuk larva, telur dan jentik nyamuk, kita sangat harapkan partisipasi aktif dari masyarakat,” katanya.
Ia meminta partisipasi masyarakat dalam hal melakukan 3M. Langkah 3M tersebut yakni, menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang atau mengubur berbagai barang bekas. *** (Yosias Wambrauw)