Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

RAGAM · 16 Mar 2024 19:43 WIT

Menyesap Pekatnya Kopi Tuni di Ritual Adat Fakfak


					Ilustrasi kopu/Net Perbesar

Ilustrasi kopu/Net

KABARPAPUA.CO, Fakfak– Masyarakat Fakfak, Papua Barat memiliki tradisi minum kopi yang unik. Minuman kopi selain dikonsumsi tiap hari, tetapi juga menjadi bagian dalam ritual adat setempat.

Biasanya sebelum berkebun atau pembukaan lahan untuk proyek lainnya, mereka selalu melakukan ritual adat, dan minuman kopi selalu disajikan. Oleh masyarakat Fakfak, minuman kopi ini disebut kopi tuni atau kopi asli. 

Dalam proses pembuatan kopi ini dilakukan oleh masyarakat Fakfak sendiri, baik penyangraian maupun penghalusan biji kopi dengan cara ditumbuk. Biji kopi yang digunakan adalah kopi robusta, biji kopi mentah ini dibeli di pasar tradisional atau dibeli dari petani di Kilometer 9, Kampung Lusiperi, Distrik Fakfak. 

Biji kopi tuni yang dibeli di pasar, biasanya berasal dari para petani kopi robusta dari beberapa negeri atau desa di Pulau Seram seperti Namasula, Buano, Saleman, dan Saunulu. 

Cara pembuatan kopi tuni yaitu air direbus dalam panci, setelah mendidih kemudian bubuk kopi dan gula pasir dimasukkan. Perebusan kopi ini menggunakan kayu bakar. Setelah mendidih kemudian api dikecilkan agar air tidak meluap. Proses perebusan ini hingga jumlah airnya menyusut, dan rebusan kopi kelihatan sangat pekat. 

Minuman kopi tuni disajikan dalam cangkir enamel. Setelah minum kopi tuni, rasa kantuk akan hilang, pengaruh kafeinnya bisa bertahan sekitar 5 hingga 6 jam. Sehingga pada acara tahlilan, kopi tuni kerap disajikan bersama kue lontar, sirih pinang dan rokok. *** ( Hari Suroto Peneliti Arkeologi BRIN)

Artikel ini telah dibaca 87 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Tokoh Adat Papua Apresiasi Kinerja Satgas OPS Damai Cartenz

14 November 2024 - 15:48 WIT

Polri Implementasikan Program Ketahanan Pangan di Keerom Papua

13 November 2024 - 20:37 WIT

Polda Papua Sambangi Panti Asuhan Sambut 73 Tahun Humas Polri

2 November 2024 - 18:39 WIT

Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Dukung Inovasi Kreatif Gen Z

28 October 2024 - 21:23 WIT

Kisah Pilu Nenek Sulastri, Hidup Sebatang Kara Ditinggal Anak di Jayapura

26 October 2024 - 16:46 WIT

TNI Kenalkan Varietas Tanaman Tahan Cuaca Ekstrem Agundugume Puncak 

25 October 2024 - 12:16 WIT

Trending di RAGAM