KABARPAPUA.CO, Serui – Jelang peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2025, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kepulauan Yapen kembali menggelar sosialisasi, pembagian kondom, dan skrining HIV di kawasan lokalisasi, pada Sabtu, 15 November 2025.
KPA Kabupaten Kepulauan Yapen mengintensifkan rangkaian edukasi dan deteksi dini dengan menggelar sosialisasi, pembagian kondom, dan skrining HIV di kawasan lokalisasi. Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari program serupa yang telah dilakukan sehari sebelumnya di Lembaga Permsyarakatan (Lapas) Kelas IIB Serui.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi pengendalian HIV/AIDS yang dijalankan Dinas Kesehatan Kepulauan Yapen melalui KPA. Kepala Seksi P2PM, Yohanes S. Woisiri, hadir sebagai narasumber dan menyampaikan materi mengenai pola penularan HIV, pencegahan, penggunaan kondom yang benar, serta pentingnya menghapus stigma terhadap para pekerja.
Sosialisasi berlangsung interaktif dimana pekerja mengikuti materi dengan antusias dan secara sukarela menjalani skrining HIV yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kebupaten Kepulauan Yapen dan Puskesmas Warari.
Usai penyuluhan, tim kesehatan bersama Panitia HAS 2025 melanjutkan kegiatan dengan pembagian kondom dan edukasi penggunaannya yang berjalan aman dan mendapatkan partisipasi tinggi.
Kegiatan ini turut dipantau Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Yapen, Karolis Tanawani, yang mengapresiasi kolaborasi antara KPA, tenaga kesehatan, dan komunitas relawan. Ia menegaskan,pemerintah daerah berkomitmen memperluas edukasi dan deteksi dini HIV di wilayah berisiko.
Komunitas Yapen Peduli HIV yang berada di bawah koordinasi KPA juga terlibat langsung dalam proses pendampingan peserta selama kegiatan.
Ketua Panitia HAS 2025, Loretha S. Wayoi, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung. Ia menilai rangkaian kegiatan dari lapas hingga lokalisasi merupakan bukti keseriusan pemerintah daerah melalui KPA dalam merespons situasi HIV/AIDS di Yapen.
“Kami memastikan edukasi dan skrining menjangkau kelompok yang paling membutuhkan. Ini langkah nyata untuk menekan penularan HIV/AIDS di Yapen,” ujar Loretha.
Rangkaian kegiatan ini menjadi bagian dari persiapan menuju puncak peringatan Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember 2025, dengan target cakupan edukasi dan skrining yang lebih luas. ***(Ainun Faathirjal)




















