KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura– Program Listrik Desa (Lisdes) membawa cahaya baru hingga pelosok Papua. Lisdes menjadi upaya pemerintah dalam menghadirkan listrik berkeadilan bagi masyarakat.
Misalnya di Desa Tindaret, Kecamatan Yapen Utara, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua yang ikut mendapatkan cahaya baru itu.
Pada Kecamatan Yapen Utara terdapat 6 desa yang menjadi prioritas untuk dilistriki yakni Desa Doreimanona, Kiriyou, Tindaret, Sambrawai, Yobi, dan Soromasen.
Pembangunan infrastruktur kelistrikan dengan sistem penambahan jaringan (grid) nantinya akan melistriki kurang lebih 415 calon pelanggan pada 6 desa itu.
Bupati Kepulauan Yapen, Benyamin Arisoi menyampaikan listrik berperan penting pada kehidupan dan membantu masyarakat dalam menjalani berbagai aktivitas setiap hari.
“Percepatan kelistrikan hingga pelosok Yapen juga mencerminkan kehadiran negara di tengah rakyatnya tanpa terkecuali,” ujarnya.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar menjelaskan PLN akan berkoordinasi erat dengan pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan pembangunan infrastruktur kelistrikan berjalan lancar dan selesai sesuai dengan target yang direncanakan.

Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan. Foto: PLN UIW Papua dan Papua Barat.
“Pembangunan akses listrik akan dilakukan melalui perluasan jaringan listrik (grid), PLTS, dan SuperSUN,” kata Diksi.
Diksi menjelaskan terdapat 123 lokasi di Papua Raya akan dilistriki hingga Maret 2026.
“Dari 123 titik ini paling banyak terdapat di Provinsi Papua Barat Daya. Sedangkan elektrifikasi listrik di Provinsi Papua mencapai 97 persen, sedangkan yang paling rendah di Provinsi Papua Pegunungan,” jelasnya, Selasa 21 Oktober 2025 di Jayapura.
Walau begitu masih ada sejumlah titik yang tertunda pelaksanaannya karena pertimbangan alasan keamanan, transportasi dan lainnya yang akan ditunda hingga 2026.
Termasuk dalam penyambungan listrik di daerah 3T – Tertinggal, Terdepan dan Terluar (T3) sudah masuk dalam program Lisdes untuk 5 tahun ke depan melalui program pemerintah dan Kementerian ESDM.
“Semua yang di daerah 3T ditargetkan akan menjadi pelanggan PLN. Jadi memang dalam lima tahun, listrik yang dibangun pemerintah, kementerian semuanya akan ditarik jadi pelanggan PLN,” jelasnya.
Untuk menerangi daerah 3T, PLN akan memprioritaskan penarikan jaringan listrik , pembangunan PLTS dengan pola komunal artinya PLN membangun PLTS di salah satu lahan yang paling besar dan dilengkapi dengan baterai dan peralatan lainnya.
“Kami berharap semua masyarakat prasejahtera termasuk di daerah 3T untuk 5tahun ke depan sudah dapat menikmati penerangan listrik dengan baik,” Diksi menuturkan. *** (Katharina)




















