KABARPAPUA.CO, Serui– Bupati Kepulauan Yapen, benyamin Arisoy menghadiri pemberian remisi kepada warga binaan di Lapas Klas IIB Serui.
Bupati Benyamin Arisoy berharap warga binaan yang bebas melalui remisi dapat beradaptasi dengan lingkungan serta berperilaku lebih baik. Sementara bagi mereka yang masih menjalani masa pidana, diharapkan terus berusaha memperbaiki diri.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Kalapas yang telah bertanggung jawab dalam pembinaan, sehingga warga binaan dapat memperoleh remisi dan kembali ke masyarakat,” katanya.
Kalapas Serui, Antonio Luis Pui Ximenes Da Costa mengapresiasi pemerintah daerah dan forkopimda yang terus bersinergi dalam mendukung program pembinaan.
“Kehadiran Forkopimda menunjukkan komitmen bersama untuk membina warga binaan agar siap kembali ke masyarakat dengan keterampilan dan akhlak lebih baik,”.ujarnya.
Pemberian remisi juga menjadi momen refleksi bagi bangsa Indonesia.Adapun penerima remisi adalah 87 WBP penerima Remisi Umum (RU) 84 WBP penerima Remisi Dasawarsa (DW).
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Serui melaksanakan Pemberian Remisi kepada Warga Binaan.
87 WBP penerima Remisi Umum (RU) 84 WBP penerima Remisi Dasawarsa (DW)”.
Remisi Dasawarsa pada momentum HUT RI ke-80 memiliki makna khusus sebagai refleksi nasional. Selain mempercepat reintegrasi sosial, remisi diharapkan dapat mengurangi over kapasitas lapas dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Kemandirian Lapas

Foto: Ainun Faathirjal/KabarPapua.co
Pembinaan kemandirian di Lapas Serui tak lagi sebatas program di balik jeruji. Produk UMKM dan hasil pertanian warga binaan kini mulai diminati, bahkan mendapat dukungan langsung dari Bupati Yapen Benyamin Arisoy.
Disela-sela pemberian remisi pada peringatan HUT ke 80 RI, Bupati Benyamin Arisoy bersama Wakil Bupati Roi Palunga dan forkopimda memborong produk hasil kreativitas warga binaan, mulai dari keripik pisang aneka rasa, kerajinan tangan, hingga hasil perkebunan jagung dan pertanian.
Kepala Seksi Pembinaan Narapidana Anak Didik dan Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIB Serui, Suparlan Purba, menjelaskan hasil kerajinan tangan warga binaan merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian. Salah satunya melalui pelatihan pembuatan keripik pisang aneka rasa yang bertujuan membekali keterampilan usaha mandiri pasca menjalani masa pidana.
” Produk ini lahir karena melihat potensi pisang di Yapen yang melimpah. Melalui UMKM kami berharap dapat menghadirkan inovasi yang diminati masyarakat sekaligus membantu proses reintegrasi sosial warga binaan”.ujar Suparlan.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Serui, Antonio Luis Pui Ximenes Da Costa mengapresiasi dukungan pemerintah daerah.
“Ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga motivasi besar bagi warga binaan untuk terus berkarya,” kata kalapas.
Kemandirian lapas sejalan dengan program 13 Akselerasi Menteri Hukum dan HAM khususnya dalam pemberdayaan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan dan ekonomi kreatif daerah.
Bupati Kepulauan Yapen, Benyamin Arisoy, menyatakan pemerintah daerah siap mengambil peran lebih besar dalam mendukung pembinaan di Lapas Serui melalui dinas terkait. Ia juga berencana melibatkan warga binaan dalam pemanfaatan lahan tidur milik pemerintah daerah.
Kata bupati, ke depan, akan disediakan bibit, peralatan, dan bekerja sama dengan pihak Lapas agar warga binaan dapat ikut menggarap lahan. “Ini contoh yang baik sekali, dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat” kata bupati. *** (Ainun Faathirjal)




















