KABARPAPUA.CO, Serui – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) SR Primari Papua menggelar pelatihan strategi komunikasi perubahan perilaku dan penggerakan masyarakat bagi tokoh kunci dalam menurunkan kasus Malaria di Papua.
Pelatihan digelar di Hotel Kelapa Dua Serui, Kepulauan Yapen dengan menggandeng tiga kabupaten selama 4 hari mulai Selasa 6 Agustus 2024. Tiga kabupaten ini yakni Nabire, Waropen dan Kepulauan Yapen.
Pelatihan dibuka Asisten II Setda Kepulauan Yapen, Oktavianus Ayorbaba mewakili Penjabat Bupati Kepulauan Yapen, Suzana D Wanggai. Sebanyak 30 peserta berasal dari aparat dan stakeholder di kampung turut berpartisipasi.
Penjabat Bupati Kepulauan Yapen, Suzana D Wanggai, menyampaikan pelatihan ini sangat bermanfaat dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menyadarkan tentang pentingnya menjaga kesehatan khususnya pada kasus penyakit Malaria.
Suzana berharap pelatihan ini dapat menjawab permasalahan tingginya kasus malaria di kampung. Salah satunya dengan mendorong aparat kampung dan stakeholder sebagai tokoh kunci di masyarakat.
“Melalui pelatihan ini dapat terbangunnya komitmen bersama antar lintas sektor dan stakeholder guna mendukung gerakan pengendalian eliminasi Malaria di wilayah Timur Indonesia, Khususnya di Kabupaten Kepulauan Yapen,” harapnya.
Program Manager SR Primari Nabire, Krisna Tohariadi, mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas tokoh kunci di dalam advokasi. Selain itu juga meningkatkan keterampilan dalam kerja sama dalam kepentingan di kampung.
Tujuannya lainnya adalah menganalisa kebijakan dan fasilitasi di kampung yang diturunkan kabupaten serta upaya pemerintah dalam intervensi Malaria di Papua menuju target eliminasi pada 2030.
“Negara Indonesia yakni Papua masih masuk lokasi penyumbang kasus Malaria tertinggi. Maka dengan pelatihan ini kita harap dapat memperkuat tokoh kunci yang berperan penting dalam membantu eliminasi Malaria melalui pendekatan komunikasi,” katanya.
Dalam upaya eliminasi Malaria, Krisna menyebut akan membuat regulasi serta rancangan kerja dengan pendampingan langsung kepada masyarakat dengan meninjau salah satu kampung percontohan. *** (Ainun Faathirjal)